Selasa, 11 Februari 2014

SEMANGAT ONE DAY ONE JUZ!

ODOJ alias one day one juz pertama aku tahu dari timeline temen di FB. Wih, kayaknya menarik juga nih. Keren banget kalau sehari bisa ngaji satu juz. Tapi saat itu belum kepikiran buat gabung. Cenderung minder dan pesimis malah. Sampai suatu hari aku iseng daftar via WA. Eh 3 hari kemudian aku di hubungi untuk konfirm group odoj #1334. Haha. Eh, ternyata aku dapat pencerahan yang sama sekali berbeda dengan yang kuharapkan. Selain itu banyak teman2 yang menasehati tentang kebaikan, ternyata mereka mampu mengingatkanku masalah 'Iman kepada kitab suci'. Ya, mereka mengingatkan bahwa bila memiliki anak yang Hafiz Qur'an balasannya masuk surga. Subhanallah, terpikir pun tidak di otakku selama ini. Aku mulai berpikir bagaimana caranya membuat aku cinta Al-Quran sampai anak cucuku nanti. Eits, syarat utama ya aku yang harus lebih dulu cinta Al-Quran.

Awalnya, aku semangat ngaji, plus iseng nyobain ngaji via HP. Ternyata, tilawah pake HP itu asyik. Dibawahnya udah ada artinya. Dan dengan pake HP, aku ga perlu kelihatan sok alim baca Quran di tempat umum. Yah, jujur aku malah ga konsen kalo terlihat 'beda'. Alhamdulillah 2 hari pertama target ngaji 1 juz finish. Sekarang masih tahap memaksa diri untuk biasa dengan ngaji 1 juz per hari. Kedepannya kalau bisa ditambah hafalan. Tapi itu masih nanti, menyanggupi 1 hari 1 juz aja masih susah.
Beberapa penyemangatku untuk selalu Tilawah:
1. Aku pingin banget Bapak Ibuku masuk surga. Yah, walaupun masih jauh dari sosok Hafiz Quran. Paling tidak semangatku untuk mengaji dan mengkaji ini semoga bisa mengantarkan ortuku ke surga
2. Mengaji satu juz itu gampang. Ga sampe sejam kok. Mengaji juga bisa sambil ngelonin anak, diperjalanan. Bahkan ada temen yang nyambi nonton TV! Eh, TV nya ga ditonton ding. Maksudnya, mengaji itu ga seperti sholat yang harus tutup aurat dan bersuci. Walaupun keutamaan mengaji harus ditutup aurat dan dalam keadaan suci, namun kalopun syarat itu tidak terpenuhi, tetap boleh mengaji kok. Jadi, anggap kayak baca buku aja.(tapi juga jangan dibawa ke WC. Itu menghina Quran namanya)

3. Jujur, sebelum tilawah pun aku merasa damai hanya dengan sholatku yang tidak terlalu khusyuk. Harapanku sih aku bisa lebih damai, khusyuk, syukur-syukur nambah pinter dengan rajin tilawah. Bukankah sumber dari segala sumber ilmu ya Al Quran. Jadi kalo baca artikel parenting segambreng-gambreng aja betah. Masak sih ga betah ngaji?
4. Sesuatu yang 'dipaksa' selama 40 hari akan menjadi kebiasaan. Aku mencoba terus konsisten, walau grup kami baru memasuki hari ketiga, tapi aku harus konsisten, syukur-syukur target ditambah. Nanti, pada akhirnya aku percaya tilawah akan jadi kebutuhanku. Seperti skema di bawah ini.
Ya Allah. Terima kasih petunjukMu. Terima kasih Kau anugerahkan teman-teman yang selalu mendukung dalam berbuat kebajikan. Terima kasih Kau beriku rasa iri yang positif. Aku iri bisa lebih baik daripada mereka. Aku iri dan ingin mencontoh kerja keras mereka. Subhanallah
Membaca 1 huruf : 10 kebaikan Menghafalnya 1 huruf : 20 kebaikan Dan Malaikat bisa menghitung stiap rintik hujan yg jatuh membasahi bumi, tetapi tak kan pernah mampu mnghitung banyaknya pahala org yg mbaca & mnghafal al-Qur'an. 
Satu hurufnya diganjar dengan 1 kebaikan dan dilipatkan menjadi 10 kebaikan.
 عَنْ عَبْد اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ رضى الله عنه يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ ». “Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan الم satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.” (HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6469)

“Tidak diperbolehkan iri hati kecuali di dalam dua hal: yaitu seorang yang diberi kemampuan oleh Allah untuk membaca dan memahami Al Qur’an kemudian mengamalkannya baik pada waktu malam ataupun siang, dan seseorang yang dikaruniai harta oleh Allah kemudian ia menafkahkannya di dalam kebaikan baik pada waktu malam maupun siang.” (HR. Bukhari dan Muslim)

0 komentar:

Posting Komentar