Karyaku

I Like Writing. Menulis apapun yang saya inginkan. ^_^

My Life

Perjalanan Kehidupan yang penuh makna.

Pelajaran

Ilmu dan pelajaran yang kita dapatkan dari semua hal.

Ceritaku

Perjalanan yang seru..... Manis dan pahit..... menyenangkan untuk diceritakan

Download

Berbagai novel, kumpulan ebook dan aplikasi lainnya

Minggu, 26 Mei 2013

Rasa dan Merasa

jangan menyia-nyiakan ketulusan seseorang yg mencintai kamu…

Kamu tau..ketika kamu merasa sempurna..merasa hebat dan kamu telah mendapatkan segala yang kamu inginkan tetapi kamu ternyata hanya sendiri..Tidak ada orang yang menemani hidupmu..segala yang kamu capai menjadi tidak berarti karena kebahagiaanmu belum kamu dapatkan..Kamu hanya bisa membaginya untuk dirimu sendiri..
Kamu tau.. ketika kamu merasa banyak orang yang akan jatuh cinta padamu dan mencintaimu, saat itu kamu tidak akan menyadari bahwa kamu akan dibutakan oleh semua itu.. Kamu tidak akan menyadari saat seseorang yang dengan tulusnya mencintaimu telah kamu sia-siakan.. Kamu tidak akan tau bagaimana orang itu dengan hatinya yang ikhlas menerima segala perlakuanmu, sikap dinginmu,ketidakperdulianmu bahkan (mungkin) pengkhianatan yang telah kamu lakukan padanya..Kamu tidak akan menyadari kalau kamu telah menyia-nyiakan cintanya karena pikiranmu yang mengatakan bahwa kamu bisa mendapatkan yg jauh lebih baik dari dia..bahwa dia bukanlah segala-galanya buatmu dan tak akan berarti apa-apa..bahwa kamu bisa mendapatkan orang yang lebih baik darinya dan kamu akan banyak dicintai oleh orang lain selain dia..Kamu tidak akan menyadari kalau kamu telah menyia-nyiakan cintanya karena kamu pun begitu sibuk memperhatikan yang lain..kamu tak akan menyadari kasih sayangnya yang tulus kepadamu..kamu tak akan menyadari cintanya yang mencintaimu begitu sederhana..namun sempurna..
Kamu lupa bukan banyak cinta dan kesenangan yang kamu cari dalam hidupmu..kamu lupa bukanlah kecantikan,ketampanan,keindahan yang kamu butuhkan untuk melengkapi hidupmu.. tapi seseorang yang memiliki hati bersih dan tulus yang menerima segala kelebihan dan kekuranganmu..yang tidak menuntutmu untuk menjadi seseorang yang bukan dirimu..yang tak pernah meminta imbalan apapun..kecuali berharap kamu mencintai dia setulus hatimu..berharap kamu mampu menyadari bahwa cintanya berharga..tapi kamu akan melupakan segalanya itu jika kamu tertutupi oleh kepercayaan dirimu yg berlebihan sehingga menjadikanmu sosok yang sombong dan keegoisanmu yang begitu besar lalu kamu akan melewatkan kesempatanmu mendapatkan kesempurnaan dalam hidupmu pada saat kamu meninggalkannya..
Lalu ketika kamu tengah dalam keterpurukan.. berada dalam kesendirian dan kesepian ditengah kehidupanmu.. kamu tidak memiliki siapa-siapa..ketika kamu menginginkan ada ketulusan yang diberikan seseorang padamu..semua orang yang kamu harapkan menjauh dan tak bisa memberikan ketulusan yang kamu harapkan..semua orang yang kamu harapkan malah pergi meninggalkanmu disaat kamu membutuhkan mereka..dan kamu sangat kecewa..Lalu kamu akan teringat padanya, pada seseorang yang pernah mencintaimu dengan hatinya yang tulus seperti yang kamu harapkan saat ini.. Lalu kamu akan teringat lagi segala perlakuanmu padanya..kamu akan teringat lagi segala perlakuanmu yang tak pantas padanya..bagaimana kamu menyia-nyiakan hidupnya..waktunya dan cintanya..bagaimana kamu membuatnya jatuh didalam kekecewaan dan kesedihan..bagaimana kamu mendera hatinya yang tulus mencintai kamu dengan luka-luka..tiba-tiba kamu sangat merindukannya..menginginkan dia ada disampingmu, menemanimu melewati keterpurukanmu..kamu merindukan segala kesabaran yang dia berikan padamu..kamu merindukan saat-saat canda tawa bersamanya dulu..kamu merindukan perhatian yang selalu ia berikan padamu..kamu merindukan dia yang selalu menantikanmu..kamu merindukan dia yang selalu memujamu..kamu merindukan kasih sayangnya..bahkan kamu sangat ingin memiliki kasih sayangnya kembali..kamu sangat sangat ingin memeluknya dengan erat,mendekap dirinya..segala ketulusan yang ada pada dirinya yang tak akan pernah lagi kamu temukan dalam diri orang lain yang pernah dekat dalam hidupmu..
Saat itu, kamu akan menyadari dia yang telah kamu sia-siakan itu adalah sosok yang kuat..yang selalu berjuang untuk mu,cintanya..yang mampu menanggung kesedihan dan beban yang kamu berikan padanya..yang tidak pernah meninggalkanmu walaupun saat itu dia punya seribu alasan untuk meninggalkanmu..yang tidak pernah meninggalkanmu yang seringkali menyakitinya..yang selalu menjagamu agar tak tersakiti sedikitpun..yang selalu memperhatikanmu yang seringkali mengabaikannya..yang dengan beraninya tetap mencintai kamu yang selalu membuatnya sedih dengan segala sikap dan perbuatanmu.. sosok yang menerima segala kekurangan dan keegoisanmu dengan hatinya yang terluka..sosok yang menerima segala perlakuanmu yang acuh tak acuh terhadap perasaannya dengan kesabarannya..sosok yg memberimu cinta,senyum,rasa bangga, hingga air matanya yg mengalir..semua hanya karena dirimu..sosok yang tetap setia padamu yang sering membiarkan dia kesepian..sosok yang tetap menginginkanmu,membutuhkanmu yang tidak pernah hadir untuknya dikala kamu adalah orang yang paling ia butuhkan lebih dari siapapun..sosok yang selalu tersenyum walaupun dihatinya telah banyak luka yang kamu berikan padanya..sosok yang selalu memaafkanmu yang seringkali mengulangi kesalahan yang sama..sosok yang selalu merindukanmu yang seringkali meninggalkannya sendirian..sosok yg selalu mengkhawatirkanmu yang sering tak mengabarinya..
Dalam keadaan terburuk sekalipun..dia masih berani menyayangimu..dia masih berani memberikan cintanya padamu..
“sosok yang kamu sia-siakan itu adalah sosok yang mengabaikan kepentingan dirinya dan perasaannya demi menjaga dan menunjukkan cintanya kepada pasangannya..Yang menjadikan kamu sebagai subjek untuk dikasihi..bukan sebaliknya..”
jangan pernah menghitung berapa kali kamu di sakiti dan ditinggalkan dalam kisah percintaan kamu..tetapi dapatkah kamu menghitung berapa kali kamu menyakitinya..melukainya tetapi dia tidak pernah meninggalkanmu seperti mereka yang meninggalkanmu..?
Lalu kamu mengingat semua kata-kata yang pernah ia ucapkan padamu..kamu mengingat semua ungkapan perasaan cintanya padamu..Kamu mengingat betapa dia memohon untuk tidak kamu tinggalkan..Kamu mengingat betapa dia ingin kamu tetap disampingnya..Kamu mengingat betapa dia tidak ingin kamu pergi darinya..Kamu mengingat betapa dia takut akan kehilanganmu..Kamu mengingat betapa dia giat meyakinkanmu bahwa hanya dia yang mampu menyayangi kamu sampai nanti..Kamu mengingat semua yang telah ia berikan hanya untukmu yang orang lain tak akan mampu berikan padamu..dan Kamu mengingat betapa dinginnya sikapmu saat itu dan kamu yang seolah tak mau tau bagaimana sedihnya perasaannya saat itu..Kamu yang tak tau betapa sakitnya ia dengan perkataan yang kamu ucapkan tanpa memikirkan perasaannya saat itu..Kamu yang tidak menganggapnya di depan orang lain..dan kamu baru menyadari betapa jahat dan kejamnya kamu terhadapnya..
Lalu Kamu mulai berharap..seandainya kamu tetap berada disana..Kamu berharap bisa kembali kesana tetap berada disana di tempat yang seharusnya kamu cintai..Kamu akan sangat sangat merindukan dia ada disampingmu didekatmu.. Kamu akan sangat sangat merindukan ketulusan hatinya..Kamu akan sangat sangat merindukan ia yang selalu menyayangimu..tapi kamu sudah meninggalkannya disaat kamu telah menemukannya..rasa sesal tak dapat menolongmu..ya tak ada yang dapat menolongmu..kamu tidak bisa berbuat apa-apa,kecuali hanya meratapi rasa bersalahmu..kamu tidak bisa berbuat apa-apa,kecuali hanya menangis menyesalinya..karena dia sudah pergi dari hidupmu..dia telah kamu tinggalkan bersama luka yang dalam..dia telah kamu tinggalkan bersama kepedihan dihatinya dan dia telah kamu tinggalkan bersama ketulusannya mencintaimu walaupun hatinya telah kamu hancurkan..dia tak dapat kamu temukan lagi dalam hidupmu..sosok sepertinya tak dapat kamu temukan lagi dalam hidupmu..sosok sepertinya yang akan terus membayangi hidupmu..meninggalkan penyesalan mendalam seumur hidupmu karena telah mengabaikan cintanya yang begitu besar..kasih sayangnya yang begitu tulus padamu..
Kamu hanya akan semakin terpuruk karena kamu terlambat menyadari kamu telah menyia-nyiakannya..seseorang yang sesungguhnya mampu melengkapi hidupmu dengan cinta yang penuh ketulusan..seseorang yang seharusnya kamu jaga dan cintai sepenuh hatimu..seseorang yang sudah sepantasnya kamu bahagiakan dengan kesungguhanmu..
Setelah semuanya hancur..setelah kata maaf tak lagi berarti..Kamu baru menyadari betapa kamu adalah orang yang paling bodoh didunia ini karena telah menyia-nyiakan dirinya..tidak menghargainya..keceriaannya,senyumnya,tawanya, dan setianya telah kamu hancurkan..Kamu baru menyadari betapa berartinya dia dalam hidupmu..Kamu baru menyadari bahwa sebenarnya dialah sosok yang selama ini kamu butuhkan..Kamu baru menyadari karena cintanyalah yang membuat dirimu seakan sempurna..Kamu baru menyadari bahwa hanya cintanya yang bisa menolongmu dari perihnya sakit hati..Kamu baru menyadari bahwa hanya kasih sayangnya yang bisa melindungimu dari luka hati..dan selamanya kamu akan merindukan dia yang tak lagi ada disampingmu..dia yang tak lagi ada mengisi sepanjang waktumu..dia yang tak lagi bisa kamu gapai,merengkuhnya kembali kesisimu..dia yang tak akan pernah kembali seperti dia yang dulu..dia yang selalu menyukaimu,menyayangimu,mencintaimu,sosok yang kamu rindukan..tak lagi ada untukmu..
Dia tak mampu lagi tersenyum untukmu..setelah kamu terlalu dalam melukainya..
Dia kehilangan riangnya untukmu..setelah kamu mengecewakannya terlalu dalam..
Dia tak akan kembali sama seperti yang dulu..
Dan kamulah yang akhirnya menangis..menyesal seumur hidupmu..membayar semua perlakuanmu dulu..
*INVISIBLE LOVE*
Siapapun yang baca ini…mungkin kata-kata ini udah ga asing lagi buat kalian..tapi gue pengen ingetin aja…seringkali kita lupa bersyukur atas apa yang telah Tuhan titipkan untuk kita jaga…akhirnya pun kita menyia-nyiakannya…seringkali kita menyia-nyiakan ketulusan seseorang yang benar mencintai kita karena ego kita yang ingin lebih…padahal belum tentu kita dapatkan ketulusan yang ia berikan pada orang lain apalagi ketulusan sekarang udah langka banget…jadi kalian coba rasakan di sekitar kalian…apabila telah punya seseorang yang begitu mencintai kalian dengan tulus…JAGA DIA BAIK-BAIK DAN JANGAN PERNAH KAMU LEPASKAN…JAGA PERASAAN DAN HATINYA JANGAN KAMU SAKITI…BAHAGIAKAN DIA DENGAN CINTAMU YANG TULUS…
Penyesalan ga akan bisa menolong kamu..ketika semua terlambat..dan kamu telah kehilangan kesempatan..kamu hanya bisa menyesalinya..
buat kamu yang udah menyakiti aku …semoga kamu akan berubah menjadi laki-laki yang lebih bertanggung jawab…aku akan maafin kamu suatu saat nanti..dan aku harap kamu mengerti jika aku ga bisa kembali seperti dulu lagi..tolong mengerti keadaan aku dan hatiku :)

Selasa, 14 Mei 2013

LOMBA MENULIS PUISI "UCAP (Ungkapan Cinta Ala Penyair)

Sungguh, sembilu terasa menyerang jemariku ketika kali pertama bertukar sapa denganmu. Kau tahu kenapa? Karena aku melihat Tuhan dalam dirimu; dari caramu menghargai keberadaanku dan kelembutanmu. Ialah membawa kehidupan. 

Aku mencintaimu. Sungguh! benar-benar mencintaimu. Dan jika aku boleh memohon padamu, jua pada pereka cipta alam semesta, aku ingin kau pun mencintaiku. Dan cinta kita tetap hidup: hingga mentari tak lagi diterbitkan, hingga awan pagi tak lagi putih, hingga angin sore tak lagi mendamaikan, hingga rembulan tak lagi bersinar, hingga bintang malam tak lagi berkelap-kelip, dan hingga Tuhan menyatukan kita di kehidupan selanjutnya*

(Aku Melihat Tuhan Dalam Dirimu-Avet Batang Parana

Terinspirasi dari cuplikan prosa liris di atas, kami—Penerbit Meta Kata bermaksud menyelenggarakan lomba menulis lagi—dengan ketentuan sebagai berikut: 
  1. Lomba terbuka untuk umum, mulai tanggal 14 April 2013 s.d 19 Mei 2013 (pukul 23:59 WIB). 
  2. Membagikan info lomba ini ke minimal 25 teman di jejaring sosial facebook, twitter atau posting di blog pribadi (pilih salah satu).
  3. Menjadi pengikut blog Penerbit Meta Kata: http://redaksi-metakata.blogspot.com/ (untuk memudahkan peserta melihat info lebih lanjut mengenai lomba ini). 
  4. Tema lomba: “UCAP (Ungkapan Cinta Ala Penyair)”, dengan sub tema: ungkapan cinta kepada sang Kekasih.
  5. Naskah dalam bentuk Prosa Liris (maksimal 100 kata) atau Puisi (maksimal 21 baris) dengan format file Ms Word 2003/2007, kertas ukuran A4, font TNR 12pt, spasi 1.5, margin rata-rata 3 cm (1,18 inci) untuk setiap sisi. 
  6. Naskah merupakan karya asli penulis dan belum pernah dipublikasikan dalam bentuk buku. 
  7. Setiap peserta hanya diperbolehkan mengirim 1 naskah terbaiknya, lengkap dengan biodata narasi, maksimal 30 kata. 
  8. Naskah yang telah memenuhi ketentuan di atas, dikirim ke email: redaksi.metakata@gmail.com (berupa attachmant, bukan di badan email), dengan subyek email: UCAP_JUDUL NASKAH_NAMA PENULIS dan nama file sesuai dengan nama penulis. 
  9. 111 naskah terpilih, akan diumumkan di blog resmi Penerbit Meta Kata pada tanggal 26 Mei 2013 
  10. Hadiah 
  • JUARA I: Paket Buku AKU, KAMU, DAN KITA; Tersandung Cinta Tanpa Jeda (Karya Avet Batang Parana Dan Risty Arvel) + Voucher Penerbitan Senilai Rp 100.000 + E-Sertifikat 
  • JUARA II: Paket E-Book AKU, KAMU, DAN KITA; Tersandung Cinta Tanpa Jeda (Karya Avet Batang Parana Dan Risty Arvel) + Voucher Penerbitan Senilai Rp 100.000 + E-Sertifikat 
  • JUARA III: Paket E-Book AKU, KAMU, DAN KITA; Tersandung Cinta Tanpa Jeda (Karya Avet Batang Parana Dan Risty Arvel) + Voucher Penerbitan Senilai Rp 50.000 + E-Sertifikat 
  • JUARA IV: Paket E-Book AKU, KAMU, DAN KITA; Tersandung Cinta Tanpa Jeda (Karya Avet Batang Parana Dan Risty Arvel) + E-Sertifikat 
  • JUARA V: Paket E-Book AKU, KAMU, DAN KITA; Tersandung Cinta Tanpa Jeda (Karya Avet Batang Parana Dan Risty Arvel) + E-Sertifikat 
  • JUARA VI: E-Sertifikat 
  • JUARA VII: E-Sertifikat 
  • JUARA VIII: E-Sertifikat 
  • JUARA IX: E-Sertifikat 
  • JUARA X: E-Sertifikat 
  • 111 NASKAH TERPILIH: Diterbitkan Secara Indie di Meta Kata 
  • SEMUA KONTRIBUTOR BUKU: Mendapatkan Diskon 20% Untuk Pembelian Buku Terbit 
Demikian pengumuman lomba dari kami. Selamat berkarya dan sukses selalu untuk kawan-kawan semua.

# PENTING #
Berdasarkan pertimbangan pihak sponsor lomba dan tim juri dari Redaksi Meta Kata, Lomba Menulis Puisi "UCAP" akan dibagi menjadi 2 bagian, "UCAP #1 dan UCAP #2". Periode pengiriman naskah "UCAP #1" dimulai dari tanggal 14 April 2013 sampai dengan tanggal 10 Mei 2013 dan pengumuman pemenang paling lambat tanggal 17 Mei 2013. Sedangkan periode pengiriman naskah "UCAP #2", dimulai dari tanggal 11 Mei 2013 sampai dengan tanggal 26 Mei 2013 dan pengumuman pemenang paling lambat tanggal 02 Juni 2013.

Minggu, 05 Mei 2013

Penuntut Ilmu Dan Shalat Malam


Wahai saudariku para penuntut ilmu, jika kita memikirkan keadaan para ulama generasi awal, niscaya kita akan merasa takjub dan tercengang saat membaca kisah tentang ibadah mereka dan penjagaan mereka terhadap amalan sunnah serta betapa hebatnya mereka dalam melaksanakan kewajiban. Di antara mereka ada yang mendirikan sholat di awal malam, ada yang di akhir malam, ada yang di pertengahan malam, dan ada pula yang mendirikan di ujung-ujungnya (awal malam dan akhir malam). Masing-masing sesuai dengan kadar kesungguhan dan kemampuannya.
Sikap tamak terhadap hal ini –setelah pertolongan Allah- menjadi motivasi bagi mereka untuk mengerjakan kebaikan dan meninggalkan kemungkaran, menekuni ketaatan serta menjadi sebab tambahan keberkahan waktu-waktu mereka. Cuplikan peristiwa berikut, menggambarkan bagaimana kegigihan mereka,
Bisyr bercerita, ‘… Hafsh bin Ghiyats berprofesi sebagai seorang qodhi tanpa bermusyawarah kepada Abu Yusuf (murid Abu Hanifah). Hal ini merupakan hal yang berat bagi Abu Yusuf. Maka Abu Yusuf pun berkata kepadaku dan kepada Hasan Al-Lu’lu’i, ”Periksa keputusan Hafsh.” Maka kamipun mengeceknya. Tatkala Abu Yusuf menelaah keputusan Hafsh, dia pun berkata,”Keputusannya sama dengan pendapat Ibnu Abi Laila”, kemudian dia berkata,”Telusurilah perjanjian dan catatan-catatannya.” Ketika Abu Yusuf menyimak keputusan tersebut, dia berkata,”Hafsh dan orang yang semisal dengannya perhatian dengan sholat malam.”’ (Siyar A’lamun Nubala’ 313/6).
Wahai saudariku, ketahuilah -semoga Allah menjagamu- sesungguhnya seorang penuntut ilmu itu senantiasa berbeda dengan yang lain karena anugerah dari Allah Ta’ala dan kemuliaan-Nya. Oleh karena itu wajiblah baginya untuk bersungguh-sungguh dalam menjaga kemuliaan yang berkah ini. Dan hendaklah dia bersungguh-sungguh sesuai dengan kemampuannya dalam bersegera mengerjakan kebaikan dari berbagai pintunya. Dan berikutnya hendaknya dia bersungguh-sungguh dalam meninggalkan hal-hal yang menurunkan muru’ah (harga diri) , terlebih lagi hal-hal yang munkar.
Sudah seharusnya seorang penuntut ilmu itu berbeda dengan yang lain dalam hal akhlaq, kelebihan dalam beribadah, baiknya perilaku dan semangat dengan berbagai macam ibadah. Semua itu dia lakukan semata-mata karena mengharapkan ridha Allah Ta’ala, kemudian ditujukan untuk menzakati ilmu dan agama yang telah diberikan oleh Allah kepadanya. Sehingga diapun bisa menjadi teladan bagi orang yang melihatnya, mendengar dakwahnya, serta orang-orang yang duduk bersamanya.
Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata:
“Sepatutnya seorang penghafal Al-Qur’an itu dikenal dengan sholatnya di waktu malam ketika banyak manusia yang terlelap tidur, dengan puasanya di siang hari ketika banyak manusia yang berbuka, dengan sikap wara’nya ketika banyak manusia yang mencampuradukkan antara yang halal dengan yang haram, dengan ketawadhu’annya ketika banyak manusia yang menyombongkan diri, dengan kesedihannya karena takut kepada Allah ketika banyak manusia yang gembira kelewat batas, dengan seringnya dia menangis karena takut kepada dosa ketika banyak manusia yang tertawa meskipun berbuat dosa, dan iapun dikenal dengan diamnya ketika banyak manusia yang asyik bicara.”
Oleh karena itu, hendaknya seorang penuntut ilmu itu mampu menjadi contoh saat bepergian maupun saat di dalam rumah, menjadi teladan saat beribadah, dan dalam berbagai macam urusannya.
Selanjutnya, akan kami sampaikan kepada kalian, wahai para penuntut ilmu, beberapa kelebihan dari sholat malam. Semoga menjadi faktor pendorong bagiku dan bagimu, sehingga kitapun menjadi orang yang rajin untuk mengerjakannya.
Keutamaan sholat malam
Begitu banyak riwayat dalam hadits yang menjelaskan tentang keutamaan mengerjakan sholat malam. Akan tetapi dalam pembahasan ini kami hanya bisa menyebutkan sebagian keutamaannya, yaitu sebagai berikut:
  • Sholat malam merupakan sholat yang paling utama setelah sholat fardlu. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ‘Nabi shallallahu ‘alaihi wasalam bersabda,
    أفضل الصلاة، بعد الصلاة المكتوبة، الصلاة في جوف الليل
    Sholat yang paling utama setelah sholat wajib adalah sholat di tengah malam.”’(HR. Muslim).
  • Mengerjakan sholat malam merupakan sebab kemuliaan seorang mukmin. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ‘Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sebab mulianya seorang mukmin adalah dengan sholat malam…” (Diriwayatkan oleh Khutaib dalam Shahihul Jami’).
  • Sholat malam adalah kebiasaan orang-orang salih.
  • Mengerjakan sholat malam akan semakin mendekatkan diri kepada Allah.
  • Sholat malam mencegah dari perbuatan dosa.
  • Sholat malam adalah penghapus keburukan.
  • Sholat malam mampu mengusir penyakit dari badan.
    Keutamaan ini dikumpulkan dari hadits riwayat Bilal radhiyallahu ‘anhu, ‘Nabi shallallahu ‘alaihi wasallambersabda,
    عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ فَإِنَّهُ دَأَبُ الصَّالِحِينَ قَبْلَكُمْ، وَإِنَّ قِيَامَ اللَّيْلِ قُرْبَةٌ إِلَى اللَّهِ، وَمَنْهَاةٌ عَنْ الإِثْمِ، وَتَكْفِيرٌ لِلسَّيِّئَاتِ، وَمَطْرَدَةٌ لِلدَّاءِ عَنِ الجَسَدِ
    Hendaklah kalian mengerjakan sholat malam, karena itu merupakan kebiasaan orang sholeh sebelum kalian, mendekatkan diri kepada Allah, mencegah dari perbuatan dosa, menghapus keburukan, dan mencegah penyakit dari badan.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Hakim dalam Shahihul Jami’).
  • Sholat malam adalah wasiat paling pertama yang disampaikan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam kepada penduduk Madinah saat beliau tiba di sana untuk yang pertama kali.
    Dari ‘Abdillah bin Salam radhiyallahu ‘anhu, ‘Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam baru tida di kota Madinah, manusia pergi dengan cepat kepada beliau, dan dikatakan kepada mereka, ”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah tiba 3x!”, Akupun pergi bersama mereka untuk melihat wajah Nabi. Tatkala aku mendapati wajah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, akupun mengetahui bahwa wajah beliau bukan wajah pendusta. Dan sesuatu yang pertama kali beliau sampaikan adalah,
    يا أيها الناس أفشوا السلام، وأطعموا الطعام وصلوا بالليل والناس نيام، تدخلوا الجنة بسلام
    Wahai manusia, sebarkanlah salam, sukalah kalian memberi makan, dan sholatlah ketika manusia tertidur, nisacaya kalian akan masuk surga dengan penuh keselamatan.”
    Abu ‘Ais berkata,”Ini adalah hadits shahih” (Sunan At-Tirmidzi, jilid 4 hal 652, hadits no. 2490).
  • Sholat malam yang dikerjakan tanpa diketahui manusia, maka hal ini merupakan faktor bertambahnya pahala. Dari Shuhaib radhiyallahu ‘anhu, ‘Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ”Sholat sunnah seseorang di suatu tempat yang tidak terlihat dibandingkan dengan sholatnya yang dilihat banyak orang pahalanya 25 kali lipat.”’(Diriwayatkan oleh Abu Ya’la dalam Shahihul Jami’).
  • Sholat malam biasanya dilakukan saat Allah Ta’ala turun ke langit dunia. Waktu itu adalah waktu yang sangat mulia. Allah Ta’ala berfirman,
    مَنْ يَدْعُونِي، فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَه
    Barangsiapa yang berdoa, maka aku kabulkan, barangsiapa yang meminta maka akan Aku beri, dan barangsiapa yang meminta ampun, maka aku ampuni.”
  • Sholat malam merupakan sebab diangkatnya derajat, berdasarkan hadits dari Mu’adz radhiyallahu ‘anhu, ditanyakan tentang, “apa itu derajat?”, maka Nabi pun menjawab,
    طَيِّبُ الْكَلَامِ، وَبَذْلُ السَّلَامِ، وَإِطْعَامُ الطَّعَامِ، وَالصَّلَاةُ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ
    Perkataan yang lembut, Gemar memberi makan, sholat di waktu malam ketika manusia tidur … “ (HR. Imam Ahmad, Tirmidzi dan selainnya).
  • Sholat malam adalah salah satu pintu kebaikan. Berdasarkan dalil bahwasannya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Ketahuilah, akan aku tunjukkan kepadamu pintu-pintu kebaikan. Puasa adalah tameng, sedekah akan menghapuskan dosa sebagaimana air memadamkan api, dan sholat seseorang di waktu malam …” (HR. Tirmidzi dan selainnya).
Serta dalil-dalil lain yang menunjukkan martabat dan keutamaan sholat malam.
Adapun manfaat yang akan diperoleh oleh seseorang yang gemar melakukan sholat malam sangatlah banyak. Berdasarkan penjelasan tentang keutamaan-keutamaan tadi, di antara buah dari mengerjakan sholat malam yaitu:
  • Terjaganya hafalan dan kelancaran dalam membaca Al-Qur’an saat sholat malam. Bacaan saat sholat malam menyebabkan lengketnya hafalan di benak orang yang mengerjakannya. Terlebih lagi jika dia telah menghafal satu ayat kemudian dia baca saat sholat malam.
  • Membantu bangun untuk mengerjakan sholat shubuh.
  • Mengikuti kebiasaan generasi awal umat ini.
Dan berbagai manfaat lainnya.
Setelah menyebutkan berbagai macam keutamaan dan manfaat yang akan dapatkan oleh orang yang melakukan sholat malam, akan kami sebutkan wahai saudariku penuntut ilmu, beberapa kiat yang bisa membantu untuk mengerjakan sholat malam di antaranya:
  • Berdoa. Ketika seorang hamba berdoa kepada Tuhannya, diapun mengikhlaskan diri dan bersungguh-sungguh dengan apa yang dia minta, maka ini adalah faktor yang menjadikan dikabulkannya doa.
  • Mengerjakan amalan wajib secara rutin, sehingga seorang hamba bersungguh-sungguh untuk menunaikan sesuatu yang tidak membebaskannya dari hutang/ tanggungan kecuali dengannya.
  • Menghindari begadang malam, kecuali jika dia memiliki kebutuhan untuk itu. Karena jika seseorang itu begadang hingga larut malam, biasanya akan membuat dia berat untuk mengerjakan sholat malam, bahkan menyebabkan dia merasa berat untuk mengerjakan sholat subuh.
  • Bersemangat melakukan qailulah (istirahat siang) di pertengahan siang atau setelahnya. Dengan begitu maka badan akan beristirahat dan mengumpulkan kekuatan sehingga diapun akan bersemangat di tengah-tengah mengerjakan sholat malam. (Ibnul Atsir mengatakan bahwa qailulah adalah istirahat di pertengahan siang meskipun tidak tidur).
  • Meninggalkan maksiat dan membentengi diri darinya. Maksiat adalah jerat-jerat setan. Setan memasang jerat tersebut agar seorang hamba terjatuh ke dalamnya sehingga mencegahnya untuk melakukan kebaikan. Seseorang berkata kepada Hasan rahimahullah, “Kami merasa lemah untuk mengerjakan sholat malam.”, maka Hasan pun berkata,”Kesalahanmu telah mengendalikanmu.”
    Bahkan jika seorang hamba merasa nikmat untuk mengerjakan keburukan, maka keburukan tersebut menjadi tabiat baginya. Adapun jika seorang hamba bersemangat dengan dirinya, waspada dari perangkap setan dan ketergelincirannya, dan Allah pun mengetahui hal tersebut, maka dia akan melihat tanda-tanda taufik dan kebenaran yang memudahkannya dan melapangkan dadanya, dengan seizin Allah Ta’ala.
  • Memaksa diri untuk sholat dan menepis rasa berat dan sikap menunda-nunda.
    Karena sesungguhnya jiwa yang ditekan dan dibiasakan oleh pemiliknya untuk melakukan sesuatu, maka dia pun akan terbiasa dan mudah untuk mengerjakannya. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya ilmu itu dengan belajar, dan sikap bisa mengendalikan emosi dengan melatih diri untuk mengendalikannya, maka barangsiapa yang membiasakan dengan kebaikan, maka jiwanya pun akan menaatinya. Dan barangsiapa yang menjaga diri dari kejelekan maka dia akan terjaga dari kejelekan.” (Diriwayatkan Ad-Daruquthni dan Khutaib dala Shahihul Jami’).Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang melatih diri untuk menjaga kehormatan, maka Allah akan menjaga kehormatannya. Barangsiapa melatih diri untuk sabar, maka Allah akan membuatnya sabar. Dan barangsiapa yang merasa cukup dengan apa yang diberi, maka Allah akan jadikan dia merasa cukup.” (HR. Bukhari 309/ 11, al-Fath). Hadits-hadits dan selainnya yang telah disebutkan menjelaskan bahwa barangsiapa yang bersungguh-sungguh dengan jiwanya dan membiasakannya untuk melakukan sesuatu, dan ia pun bersabar dan tetap mengerjakannya, maka dia pun akan merasa mudah untuk melakukannya hingga sesuatu itu menjadi tabiat yang menyertainya.
    Betapa indah perkataan Sulaiman At-Taimi mengenai hal ini:
    “Sesungguhnya jika mata terbiasa dengan banyak tidur, niscaya akan terbiasa untuk tidur. Dan jika mata dibiasakan terjaga untuk membaca, niscaya akan terbiasa untuk membaca.” (Mukhatshor Qiyamul Lail Lilmarwazi hal 55).
    Sebagaimana perkataan seorang penyair:
    Jiwa itu seperti bayi, jika ia terbiasa menetek, ketika sudah besar maka dia pun akan menetek
    Namun jika dia disapih, diapun akan tersapih.
    Yang lebih menakjubkan lagi adalah apa yang diriwayatkan oleh Al-A’masy rahimahullahu ta’ala tentang hal ini –yang menunjukkan sikap wara’nya- sebagaimana yang disebutkan oleh Adz-Dzahabi dalam Siyar A’lamun Nubala’, Dia mengatakan, (Al-A’masy berkata, “Telah sampai kepadaku bahwasannya jika seseorang tidur hingga Subuh (yaitu: tidak sholat ), maka setan telah jongkok di kepalanya dan kencing di telinganya. Dan aku berpandangan bahwasannya setan telah berak di tenggorokanku semalam!” Hal demikian karena beliau (Al-A’masy) batuk-batuk.
    Abu Kholid berkata: al-A’masy menyebutkan hadits, “Itulah seseorang yang telinganya dikencingi setan.” Al-A’masy berkata, “Aku berpandangan bahwa mataku sakit seperti ini (mata beliau senantiasa basah seperti orang belekan) melainkan karena banyaknya air kencing setan di telingku.” Namun aku (Abu Kholid) berpandangan bahwa Al-A’masy tidaklah melakukan hal itu.’ Aku (Adz-Dzahabi) berkata, “Al-A’masy adalah orang yang senantiasa bangun malam dan beribadah”. (Siyar A’lamun Nubala’ 231-232/ 6).
  • Dan di antara hal-hal yang bisa membantu untuk bangun malam adalah melakukan sebab-sebab yang memungkinkan bagi seorang penuntut ilmu dan yang lainnya untuk bisa bangun mengerjakan sholat malam, di antaranya:
    • Memasang jam beker sesuai dengan waktu yang dia inginkan untuk bangun.
    • Ditelpon dengan telpon yang sudah terprogram untuk membangunkan sholat malam.
    • Berpesan kepada salah seorang kenalan untuk menelepon, terkhusus lagi mereka yang biasa mengumandangkan adzan yang pertama.
Dan masih banyak kiat-kiat lain yang bisa diupayakan untuk bisa membantu bangun sholat malam.
Selanjutnya kami tutup pembicaraan tentang hal ini dengan apa yang disebutkan oleh Imam Ibnu Muflih, yang menukil perkataan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah –rahimahullahu ‘alaihuma-:
“Ada seorang tamu yang menginap di rumah Imam Ahmad, dan beliaupun menyediakan air untuknya. Tamu itupun berkata, “Aku tidak mengerjakan sholat malam, sehingga aku tidak menggunakan air tersebut.”, Ketika pagi tiba, Imam ahmad bertanya kepadaku, “Kenapa engkau tidak menggunakan airnya?”, Maka akupun merasa malu untuk menjawab sehingga aku terdiam. Imam Ahmad berkata, “ Subhanallah! Subhanallah! Belum pernah aku ketahui seorang pencari hadits yang tidak bangun untuk sholat malam.”
Kisah ini juga terjadi pada seorang tamu yang lain. Maka tamu itupun mengatakan, “Saya ini musafir.” Imam Ahmad menukas, “Meskipun engkau seorang musafir, Masyruq pernah berhaji dan tidaklah dia tidur kecuali dalam keadaan bersujud (karena kelelahan saat sholat malam).” Syaikh Taqiyyudin berkata,”Hal ini menunjukkan bahwa merupakan perkara yang dibenci apabila seorang penuntut ilmu meninggalkan sholat malam meskipun dia sedang bersafar.” (Al-Adab Asy-Syar’iyyah Ibnu Muflih 169/2).
Oleh karena itu, bersemangatlah wahai para penuntut ilmu -yang semoga Allah menjagamu- untuk menghidupkan keutamaan yang agung lagi berpahala ini. Dan jadikanlah semangatmu senantiasa tinggi dalam mengerjakan berbagai macam kebaikan selama engkau mampu untuk melakukannya.
***
artikel muslimah.or.id
  • Diterjemahkan dari kitab Ma’alim fit Thariq Thalabil ‘Ilmi Bab Thalibul ‘Ilmi wa Qiyamul Laili (hal 221-228), Karya Syaikh ‘Abdul ‘Aziz Muhammad bin ‘Abdillah As-Sadhan, Penerbit Darul ‘Ashimah.
  • Dibahas dalam kajian bersama Ustadz Aris Munandar saat membahas kitab ini.

Muslimah di Bulan Ramadhan


Saudariku muslimah…jika bulan ramadhan tiba maka sebagian wanita bersungguh-sungguh beribadah di hari-hari pertama namun kemudian merekapun melemah sedikit demi sedikit. Ada diantara mereka yang sibuk di dapur sepanjang hari. Ada juga yang menghabiskan waktu dengan leha-leha tiada guna. Semuanya terjadi karena tidak adanya program harian yang terencana. Untuk itu program yang ringkas ini disajikan dalam rangka mengamalkan sabda Nabi shallallahu’aliahi wasallam (dalam hadits ilahi),
يقول الله تعالى من تقرب إلي شبراً تقربت إليه ذراعاً ومن تقرب إلي ذراعاً تقربت إليه باعاً وإن أقبل إلي يمشي أقبلت إليه أهرول ) صحيح
“Allah Ta’ala tela berfirman, ’Barangsiapa yang mendekatkan diri kepadaKu sejauh satu jengkal maka Aku mendekatinya satu hasta. Dan barangsiapa yang mendekatkan diri kepadaku satu hasta maka Aku mendekatinya satu depa. Jika dia datang kepadaKu dengan berjalan maka Aku mendatanginya dengan berlari.’”Shahih [1]
Program kegiatan yang diusulkan setelah terbit fajar
  • Mengikuti bacaan muadzin (adzan subuh) kemudian berdoa setelah adzan.
  • Melakukan shalat sunnah subuh dua rakaat.
  • Memperbanyak doa setelah shalat sunah.
  • Melakukan shalat subuh dengan penuh semangat dan kekhusukan.
  • Duduk di tempat dimana ia shalat dan mengisinya dengan dzikir pagi serta membaca Al-Qur’an satu juz atau lebih.
  • Shalat dua raka’at setelah terbit matahari.
Program kegiatan yang diusulkan setelah matahari terbit
  • Tidur dengan mengharap pahala karenanya.
  • Pergi bekerja ataupun belajar dengan mengharapkan pahala atasnya.
  • Memperbanyak dzikir kepada Allah Ta’ala di sepanjang hari.
  • Menjauhi perbutan sia-si serta menjaga lisan untuk tidak menggosip.
Program kegiatan yang diusulkan di siang hari
  • Mengikuti bacaan muadzin (adzan zuhur)kemudian berdoa setelah adzan.
  • Melakukan shalat sunnah rawatib sebelum zuhur (shalat sunnah qabliyah) empat raka’at dengan dua raka’at salam dua rakaat salam.
  • Melaksanakan shalat zuhur.
  • Melakukan shalat sunnah rawatib setelah zuhur sebayak dua raka’at.
  • Mempersiapkan hidangan berbuka.
  • Tidur siang (Qailulah) barang sebentar tidaklah megapa tentunya dengan mengharapkan pahala atasnya.
Program kegiatan yang diusulkan di sore hari
  • Mengikuti bacaan muadzin (adzan Asar) kemudian berdoa setelahnya.
  • Melakukan shalat sunnah qabliyah empat raka’at (dua raka’at salam dua rka’at salam).
  • Melakukan shalat Asar.
  • Membaca Al-Qur’an satu juz atau lebih.
  • Dzikir di sore hari.
  • Memenyiapkan hidangan berbuka tanpa berlebihan dan membantu Ibu (memasak di dapur).
  • Memperbanyak doa sebelum berbuka.
  • Berwudhu dan bersiap-siap melaksanakan shalat maghrib.
Rencana kegiatan di saat matahari tenggelam
  • Berbuka puasa dengan kurma basah, kurma kering atau minum air.
  • Mengikuti bacaan muadzin (adzan Maghrib) kemudian berdoa (doa setelah adzan).
  • Melaksanakan shalat Maghrib.
  • Melaksanakan shalat sunnah rawatib (setelah shalat maghrib) dua raka’at.
  • Berkumpul bersama orang sekitar (keluarga, teman dll -pen) untuk menyantap hidangan berbuka dengan penuh syukur atas nikmat Allah yang telah menyempurnakan puasanya hari ini.
  • Bersiap-siap melakukan shalat ‘Isya dan Tarawih di masjid (dengan syarat aman dari fitnah -pen)dengan memperbaharui wudhunya.
  • Jika (seorang muslimah) hendak mengerjakan shalat di masjid maka janganlah ia bertabarruj (berhias) dan memakai wewangian.
Program kegiatan yang diusulkan di waktu ‘Isya
  • Mengikuti bacaan muadzin (adzan ‘Isya) kemudian berdoa setelah adzan.
  • Melaksanakan shalat ‘Isya di masjid dengan penuh semangat dan konsentrasi.
  • Melaksanakan dua rak’at shalat sunnah rawatib.
  • Melaksanakan shalat sunnah tarawih secara sempurna di masjid.
  • Membaca Al-Qur’an satu bagian atau lebih.
  • Jika shalat Tarawih telah selesai bisa dilakukan salah satu kegiatan berikut: pertemuan keluarga, menyambung silaturrahmi, ngobrol tentang permasalahan Ramadhan, berdakwah via internet atau sarana lainnya, belajar ataupun menghafal Al-Qur’an.
  • Tidur diawal waktu serta tidak begadang.
Program kegiatan yang diusulkan di sepertiga malam terakhir
  • Bangun tidur sebelum terbit fajar.
  • Melaksanakan shalat tahajjud meskipun hanya dua raka’at dengan memperpanjang rukuk dan sujud. Serta melakukannya secara berjama’ah dimasjid (dengan syarat aman dari fitnah -pen)di sepuluh terakhir bulan Ramadhan.
  • Membaca Al-Qur’an satu juz atau lebih.
  • Mempersiapkan hidangan sahur tanpa berlebihan dengan menghadirkan niat untuk beribadah kepada Allah serta meneladani sunnah.
  • Duduk untuk berdoa dan memperbanyak istighfar samapai adzan subuh.
Akhir kata…
Maka sudah selayaknya kita mengambil semua hari-hari di bulan Ramdhan yang penuh berkah ini. Ibnu Mas’ud radhiallahu’anhu berkata,
ما ندمت على شيء ندمي على يوم غربت شمسه ، نقص فيه أجلي ولم يزدد فيه عملي
“Tidak ada sesuatu yang paling aku sesalkan daripada penyesalanku pada hari disaat matahari tenggelam dimana jatah umurku berkurang sementara tidak bertambah amalku”. (Disebutkan di “Mausu’ah ad-Difa’ ‘an Rasulillah shallallahu ‘alaihi wa sallam”, karya : Ali bin Nayif as-Syahud -ed).
Maka untuk itu wahai saudariku muslimah, jika Engkau mampu melakukan agar tidak ada seorang pun yang mendahuluimu (dalam kebaikan) untuk beribadah kepada Allah maka lakukanlah! Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
رغم أنف رجل دخل عليه شهر رمضان ثم انسلخ قبل أن يغفر له
“Sungguh sangat terhina diri seseorang yang menjumpai bulan Ramadhan namun ia tidak diampuni tatkala bulan mulia tersebut telah berlalu.”HR. Tirmidzi [2]
Penyusun ,
Hamba yang sangat butuh akan ampunan Rabnya
Fayus Hamud Al-‘Inzi
Sumber: http://saaid.net/mktarat/ramadan/442.htm
Penerjemah: Tim penerjemah Muslimah.or.id
Murajaah: Ust Ammi Nur Baits
Catatan Redaksi:
[1] HR. Bukhari dan Muslim.
[2] Hadits Hasan Shahih. Dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi (no. 3545). Lihat Shahih wa Dhaif Sunan At-Tirmidzi, Maktabah Asy-Syamilah.

Ruginya Tidur Setelah Subuh

Bismillah, wasshalatuwassalaamu ‘ala rasulillah wa ‘ala aalihi waman tabi’ahu biihsan ila yaumiddiin…
Ramadan telah tiba kita bersyukur kepada Allah ta’ala karena diberi kesempatan untuk bertemu dengan  bulan yang mulia ini dan menimba pahala yang banyak di dalamnya, karena itu, hendaknya kita manfaatkan kesempatan ini semaksimal mungkin. Hanya saja ada satu kebiasaan buruk yang menjamur, terutama di bulan Ramadhan. Kebiasaan itu adalah tidur di waktu pagi. Ada banyak hal yang menjadi sebab kita tidur pagi. Diantaranya karena sebagian kita tidak terbiasa bangun untuk sahur atau karena sahur terlalu dini di tengah malam atau karena makan sahur terlalu banyak, dan sebab lainnya. Lalu  apakah kerugian tidur diwaktu pagi? Mari kita simak  tulisan barikut.
  • Kehilangan barakah pagi hari
Sebagaimana terdapat dalam Sunan Tirmidzi dan Sunan Abu Daud dan lainnya dari hadis Sakhr bin Wada’ah al Ghamidi radliyallahu ‘anhu, bahwasannya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Ya Allah berikanlah berkah kepada umatku di pagi hari mereka”. Ini adalah doa yang agung yang  Rasulullah panjatkan agar umatnya memberi perhatian yang besar kepada waktu pagi.¹
  • Bisa ketinggalan waktu shalat subuh
Tidak sedikit dari kita tidur setelah sahur sehingga hal ini bisa menyebabkan ketinggalan jamaah shalat subuh (bagi laki-laki) atau bahkan kehilangan waktu shalat subuh.
  • Menyelisihi kebiasaan para salaf
Sebagian ulama salaf membenci tidur setelah shalat subuh.
Dari ‘Urwahin bin Zubair, beliau mengatakan, “Dulu Zubair melarang anak-anaknya untuk tidur di waktu pagi
Urwah mengatakan, “Sungguh jika aku mendengar bahwa  seorang itu tidur di waktu pagi maka aku pun merasa tidak suka dengan dirinya”. [Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah no 25442 dengan sanad yang sahih].
Yang dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat adalah setelah mereka melaksanakan shalat subuh  mereka duduk di masjid hingga matahari terbit.
Dari Sammak bin Harb, aku bertanya kepada Jabir bin Samurah, “Apakah anda sering menemani duduk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?”. jawaban Jabir bin Samurah, “Ya, sering. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah meninggalkan tempat beliau menunaikan shalat shubuh hingga matahari terbit. Jika matahari telah terbit maka beliau pun bangkit meninggalkan tempat tersebut. Terkadang para sahabat berbincang-bincang tentang masa jahiliah yang telah mereka lalui kemudian mereka tertawa-tawa sedangkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya tersenyum-senyum saja mendengarkan hal tersebut” (HR Muslim).
Skakhr al Ghamidi mengatakan, “Kebiasaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam jika mengirim pasukan perang adalah mengirim mereka di waktu pagi”.
Shakhr al Ghamidi adalah seorang pedagang. Kebiasaan beliau jika mengirim ekspedisi dagang adalah memberangkatkannya di waktu pagi. Akhirnya beliau pun menjadi kaya dan mendapatkan harta yang banyak. Hadits di atas diriwayatkan oleh Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah namun ada salah satu perawi yang tidak diketahui. Akan tetapi hadits ini memiliki penguat dari Ali, Ibnu Umar, Ibnu Abbas, Ibnu Mas’ud dll.²
  • Membuat malas dan melemahkan badan
Ibnul Qayyim ketika menjelaskan masalah banyak tidur, beliau menyatakan bahwa banyak tidur dapat mematikan hati dan membuat badan merasa malas serta membuang-buang waktu. Beliau rahimahullah mengatakan, : “Banyak tidur dapat mengakibatkan lalai dan malas-malasan. Banyak tidur ada yang termasuk dilarang dan ada pula yang dapat menimbulkan bahaya bagi badan. Tidur pagi juga Menyebabkan berbagai penyakit badan, di antaranya adalah melemahkan syahwat. (Zaadul Ma’ad, 4/222)
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Pagi hari bagi seseorang itu seperti waktu muda dan akhir harinya seperti waktu tuanya.” (Miftah Daris Sa’adah, 2/216). Amalan seseorang di waktu muda berpengaruh terhadap amalannya di waktu tua. Jadi jika seseorang di awal pagi sudah malas-malasan dengan sering tidur, maka di sore harinya dia juga akan malas-malasan pula.³
  • Pagi adalah waktu dibaginya rizki
Imam Ibnul Qayyim mengatakan dalam kitabnya Zaadul Ma’aad, bahwasannya orang yang tidur di pagi hari akan menghalanginya dari mendapatkan rizki. Karena waktu subuh adalah waktu di mana makhluk mencari rizkinya, dan pada waktu tersebut Allah membagi rizki para makhluk.
Dan beliau menukil dari Ibn ‘Abbas radliyallahu ‘anhu bahwasannya dia melihat anaknya tidur di waktu pagi maka ia berkata kepada anaknya ‘bangunlah engkau! Apakah kamu akan tidur sementara waktu pagi adalah waktu pembagian rezki? ¹
Menurut para salaf, tidur yang terlarang adalah tidur ketika selesai shalat shubuh hingga matahari terbit. Karena pada waktu tersebut adalah waktu untuk menuai ghonimah (pahala yang berlimpah). Mengisi waktu tersebut adalah keutamaan yang sangat besar, menurut orang-orang shalih. Sehingga apabila mereka melakukan perjalanan semalam suntuk, mereka tidak mau tidur di waktu tersebut hingga terbit matahari. Mereka melakukan demikian karena waktu pagi adalah waktu terbukanya pintu rizki dan datangnya barakah (banyak kebaikan).” (Madarijus Salikin, 1/459, Maktabah Syamilah).³
Semoga Allah selalu memberi taufiq dan hidayahnya kepada kita semua.
Wa shallaatu wassalaam ‘ala anbyai wal mursaliin wal hamdulillahi rabbil ‘aalamiin
***
Sumber : muslimah.or.id
Penulis: Ismiati Ummu Maryam
Murajaah: Ustadz Ammi Nur Baits
Maraji’ :
  1. Syaikh prof. ‘Abdurrazaaq al-Badr, syarah  hadist doa subuh. Mp3
  2. Tegar diatas Sunnah, blog Ustadz Aris Munandar. Hukum tidur setelah subuh
  3. mengenal ajaran islam lebih dekat,disusun oleh Muhammad ‘Abduh Tuasikal.ST. Kebiasaan tidur pagi ternyata berbahaya

Kebanyakan

AL-QURAN SERING MENYEBUT istilah “kebanyakan” (misalnya, “…aktsaruhum la ya’qilun”) dengan menunjukkan kualitas mental yang buruk, mudah terpengaruh, tidak berpikir jernih, mudah lalai dan lengah, mudah ingkar, tidak beriman, fasik, tidak bersyukur dan mudah mengalami kesesatan.
Orang-orang kebanyakan adalah orang yang merugi. Meski tidak menyebut dengan ungkapan “kebanyakan”, tetapi yang dimaksud dengan merugi pada surat al-Ashr adalah orang kebanyakan. Bahkan lebih mendasar lagi, seseungguhnya setiap manusia itu merugi, kecuali bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran. Dalam surat at-Tin, orang yang selamat dari asfala safilin merupakan perkecualian, yakni “kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya”.
Orang kebanyakan adalah golongan yang tidak peka., tidak mengambil pelajaran dari peristiwa-peristiwa, dan mudah digiring opininya. Orang kebanyakan adalah mereka yang tidak bersyukur (dan agaknya kita masih termasuk yang demikian). Allah Ta’ala berfirman, “Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang keluar dari kampung-kampung halaman mereka, sedangkan mereka berribu-ribu (jumlahnya) karena takut mati, maka Allah berfirman kepada mereka, ‘Matilah kamu’ kemudian Allah menghidupkan mereka. Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia, tetapi ‘kebanyakan’ manusia tidak bersyukur.” (QS al-Baqarah [2]: 243).
Kebanyakan bsiskan dan yang serupa dengan itu merupakan sampah. Tidak ada kebaikan di dalamnya. Allah berfirman, “Tidak ada kebaikan pada ‘kebanyakan’ najwa mereka, kecuali najwa dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari ridha Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.” (QS an-Nisa [4]: 114).
Najwa adalah bisikan, obrolan atau perbincangan. Ia juga berdekatan maknanya dengan kalam (ucapan). Ibnu katsir menerangkan bahwa tidak ada kebaikan dalam najwa manusia, kecuali najwa orang-orang yang mengungkapkan ketiga hal itu. Ibnu Katsir mendasarkan pada hadits riwayat Ibnu Mardawih, “Semua ucapan anak Adam memberatkannya, kecuali berdzikir kepada Allah “Azza wa Jalla, menyuruh kepada yang ma’ruf, atau melarang dari kemungkaran.” (HR Ibnu Mardawih).
Kebanyakan najwa adalah sampah dan sia-sia, tetapi kebanyakan orang mengikutinya, kecuali orang-orang yang peka mata hatinya. Mengikuti pendapat kebanyakan orang-orang yang ada di muka bumi akan mengantarkan kita kepada kesia-siaan; hidup tanpa makna, mati tanpa arti.
Jika peribahasa latin mengatakan Vox populi vox dei (suara rakyat suara tuhan), maka al-Quran mengingatkan kita, “Jika kamu mengikuti ‘kebanyakan’ orang-orang yang di muka bumi, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” (QS al-An’am [6]: 116).
Mengikuti logika kebanyakan akan membawa kita pada kejumudan, kemunduran dan bahkan kehancuran. Itu sebabnya perlu orang-orang yang ahli dan mumpuni untuk menangani urusan umat. Mereka harus memiliki kemampuan yang benar-benar dapat diandalakan, sesuai dengan bidang yang menjadi tanggung jawabnya. Jika urusan tidak dipegang oleh ahlinya,maka tunggulah saatnya kehancuran datang. Apalagi jika kita serahkan begitu saja kepada orang kebanyakan karena kita menganggap seluruh masyarakat telah cukup dewasa untuk memilah.
Benarlah kata ‘Ali bin Abi Thalib,  أطع العاقل تغنم و إعص الجاهل تسلم
Taatilah orang-orang yang berakal niscaya kamu beruntung, dan jauhilah pendapat orang-orang yang bodoh niscaya kamu akan selamat.”
Wallahu a’alam bishawab. Semoga Allah menolong kita.*
(disalin dari buku Membuka Jalan ke Surga karya Muhammad Fauzil Adhim)

Kelembutan Dalam Dakwah

Tatkala Tuhannya memanggilnya di lembah suci ialah Lembah Thuwa;”Pergilah kamu kepada
Fir’aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas,dan katakanlah (kepada Fir’aun): “Adakah keinginan
bagimu untuk membersihkan diri (dari kesesatan)”. Dan kamu akan kupimpin ke jalan Tuhanmu agar
supaya kamu takut kepada-Nya?” (Surah An Nazi’at : 16-19)
Penggalan arti firman Allah subhanahu wa ta’ala di atas memberikan isyarat kepada kita agar
seorang dai seyogyanya menyampaikan kebenaran dengan kelembutan dan kebijaksanaan. Sebab, Nabi
Musa ‘alaihissalam saja masih diperintahkan untuk memberi peringatan kepada Fir’aun dengan lembut
lagi bijaksana walaupun Fir’aun telah memposisikan dirinya sebagai Tuhan. Inilah kemulian dakwah
dalam Islam yang menjunjung tinggi nilai-nilai kelembutan dalam interaksi sosial. Oleh karena itu, tidak
sepantasnya bila dakwah disampaikan dengan cara kasar lagi menciderai aturan-aturan syariat. Dakwah
adalah kegiatan menyeru kepada kebaikan, bukan memaksa dengan kekerasan.
Sayangnya, seringkali kita jumpai proses dakwah yang terciderai oleh kelakuan si dai. Salah
satu contohnya adalah apa yang dikeluhkan teman dalam sebuah pertemuan. Dia bercerita, “ Saya
memiliki tetangga yang berpakaian syar’i. Namun, dengan masyarakat tidak pernah mau tegur sapa
apalagi mengucap salam. Sayang sekali masyarakat menjadi kurang menyukai, padahal dia tekun
beribadah di masjid. Bila begitu, bagaimana mau berdakwah?” Kisah seperti ini mungkin bukan baru
dalam kehidupan di sekitar kita, namun sayangnya masih saja terus terjadi. Dakwah seringkali tidak
tersampaikan kepada masyarakat bukan karena isi dari dakwahnya, melainkan kelakuan cerobah si
dai yang kurang menjaga nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Terkadang, seorang dai keras dan
kasarnya luar biasa padahal dengan keluarganya sendiri. Bila demikian, dakwah akan menjadi sesuatu
yang dibenci oleh masyarakat. Padahal Allah subhanahu wa ta’ala telah berfirman yang artinya
“Serulah (manusia) kepada jalan Rabbmu dengan hikmah (lemah lembut) dan pelajaran yang
baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.” (Surah An-Nahl: 125)
Setiap dai hendaknya mengedapankan sikap lemah lembut dalam menyampaikan kebenaran
karena Allah subhanahu wa ta’ala adalah Dzat yang menyukai kelembutan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam mengatakan hal ini kepada ‘Aisyah-istri beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam yang artinya:
“Sesungguhnya Allah adalah Dzat Yang Maha Lembut yang mencintai kelembutan dalam
seluruh perkara.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda yang artinya,
“Sesungguhnya Allah adalah Maha Lembut lagi mencintai kelembutan. Dia memberikan pada
sifat kelembutan yang tidak diberikan kepada sifat kekerasan, dan tidak pula diberikan kepada sifat-sifat
yang lainnya.” (HR. Muslim)
Pada asalnya, setiap manusia menyukai kelembutan dalam segala urusan. Cobalah kita
perhatikan, seorang ibu yang begitu lembut merawat dan mengajari anak-anaknya. Jika saja para ibu
tidak lembut terhadap anak-anaknya maka para anak akan menderita. Begitu juga dengan dakwah.
Bila dakwah disampaikan bukan dengan cara lembut dan sesuai aturan agama, tentu banyak orang
yang akan menjauhinya. Bukan karena materi dakwah yang disampaikan melainkan kekasaran dai yang
menyampaikan dakwah. (Abu Yusuf Az Zain)