Karyaku

I Like Writing. Menulis apapun yang saya inginkan. ^_^

My Life

Perjalanan Kehidupan yang penuh makna.

Pelajaran

Ilmu dan pelajaran yang kita dapatkan dari semua hal.

Ceritaku

Perjalanan yang seru..... Manis dan pahit..... menyenangkan untuk diceritakan

Download

Berbagai novel, kumpulan ebook dan aplikasi lainnya

Selasa, 25 September 2012


Sebelum Waktu Kita Usai…

Penulis: Ummul Hasan
Muraja’ah: Ust. Abu Salman
Allah Ta’ala berfirman, yang artinya, “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap jiwa menyiapkan bekalnya untuk hari esok (Hari Kiamat). Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala hal yang engkau kerjakan.” (Qs. Al-Hasyr: 18)
Jika ada jual-beli yang paling menguntungkan di dunia, maka itu adalah jual-beli antara orang-orang yang beriman dengan Allah. Dalam perdagangan tersebut, Allah memberi manusia sebuah modal yang sangat mahal dan tak ternilai harganya, yang dengannya manusia menjalani kehidupannya di muka bumi. Di antara mereka ada yang cerdas dalam berdagang sehingga akhirnya memperoleh keuntungan yang luar biasa. Akan tetapi, ternyata ada pula di antara mereka yang tak pandai berdagang sehingga sungguh merugilah perdagangannya. Sungguh kenyataan yang menyedihkan.

Allah telah memberi modal yang sama kepada setiap orang berupa waktu 24 jam dalam sehari, 7 hari dalam seminggu, 30 hari dalam sebulan, dan 12 bulan dalam setahun. Jika setiap orang mempunyai modal yang sama, bagaimana caranya agar kita menjadi pedagang yang memperoleh keuntungan luar biasa di akhir perdagangan ini?? Peliharalah waktu dengan baik. Itu kuncinya!!
Apa Makna “Mengelola Waktu”?
Terlebih dahulu mari kita luruskan persepsi kita mengenai pengelolaan waktu.
Saudariku, menurutmu apa persepsi “pandai mengelola waktu”? Apakah orang yang pandai mengelola waktu adalah orang yang waktunya habis untuk menekuni pelajaran-pelajaran kuliah? Ataukah orang yang sibuk bekerja dan mendapat uang yang banyak? Ataukah orang yang sibuk berorganisasi? Ataukah mereka yang lelah dan letih berpeluh berkeringat semata-mata untuk dunia?
Semoga jawabanmu bukan itu. Jika jawabanmu seperti itu, maka mari kita simak penjelasan berikut ini:
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, “Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam memgang pundakku, lalu bersabda, ‘Jadikanlah engkau di dunia ini seakan-akan sebagai orang asing atau pengembara.’” Lalu Ibnu `Umar radhiyallahu `anhu berkata, “Jika engkau di waktu sore, maka janganlah engkau menunggu pagi, dan jika engkau di waktu pagi, maka jangnlah menunggu sore, dan pergunakanlah waktu sehatmu sebelum engkau sakit dan waktu hidupmu sebelum kamu mati.” (HR. Bukhari).
Seorang ulama yaitu Ibnu Daqiq Al-`Id menjelaskan hadits tersebut dengan sangat indah,
“Kalimat “pergunakanlah waktu sehatmu sebelum engkau sakit” adalah perintah kepada kita untuk memanfaatkan kesehatan kita dan berusaha dengan penuh kesungguhan selama masa itu, karena khawatir bertemu dengan masa sakit yang dapat merintangi usaha untuk beramal. Begitu pula “waktu hidupmu sebelum engkau mati” mengingatkan agar memanfaatkan masa hidup kita, karena barangsiapa mati, amalnya terputus dan angan-angannya lenyap, serta akan muncul penyesalan yang berat karena kelengahannya meninggalkan kebaikan. Hendaklah ia menyadari bahwa ia akan menghadapi masa yang panjang di alam kubur, sedangkan ia tidak dapat beramal dan tidak mungkin dapat beribadah kepada Allah lagi di alam kubur. Oleh karena itu, hendaklah ia memanfaatkan seluruh masa hidupnya itu untuk berbuat kebajikan.
Ali bin Abi Thalib berkata, ‘Dunia berjalan meninggalkan (manusia) sedangkan akhirat berjalan menjemput (manusia) dan masing-masing mempunyai penggemar, karena itu jadilah engkau penggemar akhirat dan jangan menjadi penggemar dunia. Sesungguhnya masa ini (hidup di dunia adalah masa beramal bukan masa pembalasan, sedangkan esok (hari akhirat) adalah masa pembalasan bukan masa beramal.’
Seseorang hendaknya mempersedikit angan-angannya karena takut ajalnya akan datang dengan tiba-tiba serta selalu ingat bahwa ajalnya telah dekat. Barang siapa yang mengabaikan ajalnya, maka patutlah dia didatangi ajalnya degan tiba-tiba dan diserang ketika ia dalam keadaan terpedaya dan lengah, karena manusia sering terpedaya oleh angan-angannya akan (kesenangan dunia).”
Wahai saudariku, bagaimana tanggapanmu setelah membaca penuturan Ibnu Daqiq Al-`Id di atas. Semoga kini pandanganmu tentang hidup dan waktu telah berubah. Ya, engkau benar, bahwa modal yang dikaruniakan Allah kepada kita berupa waktu haruslah kita manfaatkan sebesar-besarnya untuk mengejar akhirat.
Meskipun demikian, bukan berarti kita sama sekali tidak mengurusi dunia kita. Akan tetapi, kita mengurusinya sebatas kebutuhan dan jangan sampai seumur hidup kita habis untuk mencari uang. Padahal makan dan minum, tempat tinggal, pakaian, dan kebutuhan hidup telah tercukupi. Jangan pula kita habiskan hidup ini untuk mengejar jabatan, kedudukan, karir dan prestasi duniawi, sedangkan persoalan mendasar dalam agama justru kita sepelekan. Sungguh merupakan pengaturan waktu yang buruk ketika seorang muslim menghabiskan hampir seluruh waktunya dalam sehari untuk dunia sedangkan waktu untuk mengurusi akhiratnya hanya dia sisihkan dari sisa-sisa waktu yang terselip.
Lalu, bagaimana seharusnya cara mengelola waktu yang benar?
Pengelolaan waktu pastinya berbeda setiap orang, namun ada cara pengelolaan waktu secara umum yang insya Allah dapat diterapkan setiap orang.
  1. Siapkanlah buku agenda, catatan, atau yang sejenisnya untuk menyusun jadwal harian. Catatlah jadwal kegiatan harian dan evaluasilah. Sudahkah rencana itu dikerjakan? Jika tidak, mengapa tidak dikerjakan? Apakah karena faktor kemalasan atau faktor lain yang tidak bisa kita hindari?
  2. Bagilah waktumu dalam tiga pembagian besar: pagi (jam 03.00-12.00), siang (jam 12.00-18.00), dan malam (jam 18.00-03.00).
  3. Pagi hari (jam 03.00) dapat kita gunakan untuk shalat tahajjud, menghafal Al-Qur’an, bermunajat kepada Allah, dan mengevaluasi diri. Saat waktu shubuh tiba, kita bisa segera shalat kemudian mandi dan mempersiapkan aktifitas di hari itu. Jam 05.30-06.30 bisa digunakan untuk mempelajari ulang ilmu-ilmu agama. Semoga bisa menjadi bekal menjalani hari. Selanjutnya hingga siang, kita bisa menyelesaikan berbagai urusan.
  4. Pagi hingga siang hari biasanya merupakan waktu yang padat aktifitas, maka pandailah dalam mengelola waktu. Saat berjalan kaki, jangan lupa sembari berdzikir. Jika sedang istirahat atau ada waktu luang sekitar 15 menit, bukalah Al-Qur’an, buku hadits yang ringkas, atau buku agama lainnya. Waktu luang yang singkat tersebut juga bisa kita manfaatkan dengan mendengarkan kaset murottal Al-Qur’an atau rekaman ta`lim. Semoga Allah memberi taufik kepada kita untuk dapat memanfaatkan waktu dengan baik.
  5. Pada waktu sore, sempatkanlah untuk menghadiri majelis ta’lim. Bagaimanapun juga jiwa membutuhkan makanan dan jika jiwa tak memperoleh makanan tentu dia akan sakit merana dan bisa mati tanpa kita duga!6. Pada malam hari, setelah menyelesaikan pekerjaan yang perlu diselesaikan, ulangilah kembali pelajaran ta`lim yang tadi sore diperoleh. Sesungguhnya ilmu dicari untuk diamalkan, bukan hanya untuk menambah tumpukan catatan. Jangan lupa mengevaluasi diri (muhasabah) sebelum tidur. Perbanyaklah istighfar dan dzikir kepada Allah.
Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat. Aamiin.
Marji’:
Syarah Hadits Arba ‘in Imam Nawawi
, oleh Ibnu Daqiq Al-`Id (edisi terjemahan, penerbit: Media Hidayah, 2001)

Doa dan Keutamaan Shalat Dhuha


Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Barangsiapa mengerjakan shalat Dhuha dua rakaat, maka dia tidak ditetapkan termasuk orang-orang yang lengah. Barangsiapa shalat empat rakaat, maka dia tetapkan termasuk orang-orang yang ahli ibadah. Barangsiapa mengerjakan enam rakaat maka akan diberikan kecukupan pada hari itu. Barangsiapa mengerjakan delapan rakaat, maka Allah menetapkannya termasuk orang-orang yang tunduk dan patuh. Dan barangsiapa mengerjakan shalat dua belas rakaat, maka Allah akan
membangunkan baginya sebuah rumah di Surga. Dan tidaklah satu hari dan tidak juga satu malam, melainkan Allah memiliki karunia yang danugerahkan kepada hamba-hamba-Nya sebagai sedekah. Dan tidaklah Allah memberikan karunia kepada seseorang yang lebih baik daripada mengilhaminya untuk selalu ingat kepada-Nya” (Diriwayatkan oleh Ath-Thabrani).

Shalat dhuha atau awwab adalah shalat sunnat yang dilakukan seorang muslim ketika waktu dhuha. Waktu dhuha adalah waktu ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya (kira-kira pukul tujuh pagi) hingga waktu dzuhur. Jumlah raka’at shalat dhuha bisa dengan 2,4,8 atau 12 raka’at. Dan dilakukan dalam satuan 2 raka’at sekali salam.

“Barang siapa shalat Dhuha 12 rakaat, Allah akan membuatkan untuknya istana disurga”

(H.R. Tarmiji dan Abu Majah)

Adapun doa setelah shalat dhuha seperti yang dicontohkan Rosulullah adalah sebagai berikut
Doa dan Keutamaan Shalat Dhuha
Allahumma innadh dhuha-a dhuha-uka, wal bahaa-a bahaa-uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ishmata ishmatuka. allahuma inkaana rizqi fis samma-i fa anzilhu, wa inkaana fil ardhi fa-akhrijhu, wa inkaana mu’asaran fayassirhu, wainkaana haraaman fathahhirhu, wa inkaana ba’idan fa qaribhu, bihaqqiduhaa-ika wa bahaaika, wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatini maa ataita ‘ibaadakash shalihin.

Artinya:

“Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagunan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Wahai Tuhanku, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh”.

KHASIAT DHUHA,doa sholat dhuha,doa shalat dhuha,doa dhuha,kisah sholat dhuha,doa solat hajat 2 rakaat,doa setelah dhuha,shalat dhuha bangun istana disurga,doa-doa shalat dhuha,doa shalat duha,gambar solat duha,Adapun doa setelah sholat dhuha seperti yang dicontohkan Rasulullah adalah sebagai berikut Allahumma innadh dhuha-a dhuha-uka wal bahaa-a bahaa-uka wal jamaala jamaaluka wal quwwata quwwatuka wal qudrata qudratuka wal ishmata ishmatuka allahuma inkaana ri,doa di waktu dhuha,www manfaat doa dhuha

6 Rahasia dan Keutamaan Shalat Dhuha


Rahasia dan Keutamaan Shalat Dhuha – Shalat duha merupakan salah satu diantara shalat-shalat sunah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Banyak sekali penjelasan hadits yang telah menyebutkan berbagai keutamaan dan keistimewaan shalat Dhuha bagi siapa saja yang melaksanakannya. Berikut ini adalah beberapa hadits Rasulullah Muhammad saw yang menceritakan tentang keutamaan shalat Dhuha, di antaranya:
1. Sedekah bagi seluruh persendian tubuh manusia
Dari Abu Dzar al-Ghifari ra, ia berkata bahwa Nabi Muhammad saw bersabda:
“Di setiap sendiri seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan lailahaillallah) adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat Dhuha diberi pahala” (HR Muslim).
2. Ghanimah (keuntungan) yang besar
Dari Abdullah bin `Amr bin `Ash radhiyallahu `anhuma, ia berkata:
Rasulullah saw mengirim sebuah pasukan perang.
Nabi saw berkata: “Perolehlah keuntungan (ghanimah) dan cepatlah kembali!”.
Mereka akhirnya saling berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan banyaknya ghanimah (keuntungan) yang akan diperoleh dan cepat kembali (karena dekat jaraknya).
Lalu Rasulullah saw berkata; “Maukah kalian aku tunjukkan kepada tujuan paling dekat dari mereka (musuh yang akan diperangi), paling banyak ghanimah (keuntungan) nya dan cepat kembalinya?”
Mereka menjawab; “Ya!
Rasul saw berkata lagi:
“Barangsiapa yang berwudhu’, kemudian masuk ke dalam masjid untuk melakukan shalat Dhuha, dia lah yang paling dekat tujuanannya (tempat perangnya), lebih banyak ghanimahnya dan lebih cepat kembalinya.” (Shahih al-Targhib: 666)
3. Sebuah rumah di surga
Bagi yang rajin mengerjakan shalat Dhuha, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di dalam surga. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi Muahammad saw:
“Barangsiapa yang shalat Dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surga.” (Shahih al-Jami`: 634)
4. Memeroleh ganjaran di sore hari
Dari Abu Darda’ ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw berkata:
Allah ta`ala berkata: “Wahai anak Adam, shalatlah untuk-Ku empat rakaat dari awal hari, maka Aku akan mencukupi kebutuhanmu (ganjaran) pada sore harinya” (Shahih al-Jami: 4339).
Dalam sebuah riwayat juga disebutkan: “Innallaa `azza wa jalla yaqulu: Yabna adama akfnini awwala al-nahar bi’arba`i raka`at ukfika bihinna akhira yaumika”
(Sesungguhnya Allah `Azza Wa Jalla berkata: “Wahai anak Adam, cukuplah bagi-Ku empat rakaat di awal hari, maka aku akan mencukupimu di sore harimu”).
5. Pahala Umrah
Dari Abu Umamah ra bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Barang siapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat wajib, maka pahalanya seperti seorang yang melaksanakan haji. Barang siapa yang keluar untuk melaksanakan shalat Dhuha, maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan `umrah…” (Shahih al-Targhib: 673).
Dalam sebuah hadits yang lain disebutkan bahwa Nabi saw bersabda:
“Barang siapa yang mengerjakan shalat fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai) duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat (Dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna, sempurna..” (Shahih al-Jami`: 6346).
6. Ampunan Dosa
“Siapa pun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan.” (HR Tirmidzi).
Semoga sedikit kutipan mengenai Rahasia dan Keutamaan Shalat Dhuha ini bisa membuat kita lebih giat lagi dalam menjalankan shalat dhuha, dan bagi yang belum melaksanakannya bisa memulai untuk menjalankannya… Aamiin…
Sumber: http://anfaku.biz/rahasia-dan-keutamaan-shalat-dhuha

Ebook Islami download

Berikut ini adalah beberapa buku-buku arab dan terjemahan serta ceramah-ceramah :.
Bagi para ikhwah yg ingin download buku-buku di bawah ini kami sarankan untuk memakai soft ware ini Free Download Manager, download di sini. insyaAllah akan membantu antum dan mempermudah dalam mengunduh buku-buku tersebut.

Tarjemahan kitab-kitab rujukan
1. Syarkh arba’in an nawawi [ ibni daqiqil 'ied ]. Download
2. Al kabair [ Imam adz dzahabi ]. Download
3. Muhtarot iqtidhou shirotol mustaqim [ syaikh Ibnu taimiyah ]. Download
4. Syarkh aqidah wasitiyah [ ibnu taimiyah ]. Download
5. Kitab tauhid [ syaikh Muhammad bin abdul wahhab ]. Download
6. Aqidah salaf ashabul hadist. Download
Buku-buku Ibnul qoyyim
7. Jangan Dekati Zina. Download
8. Mawaridul Aman. Download
9. [Ibn Taimiyah] Hijab & Pakaian Muslimah dalam Shalat. Download
10. [Ibn Taimiyah] Kaidah Ahlu Sunnah wal Jama’ah [3.6 MB |. Download
11. Bekal Menuju Akhirat {Zaadul Ma’ad} [23.4 MB]. Download
12. Kunci Kebahagiaan {Miftahu Dar as-Sa’adah} [2.8 MB]. Download
13. Manajemen Qalbu, Menyelamatkan Hati dari Tipu Daya Setan {Mawaridul Aman al-Muntaqa min Ighasatul Lahfan min Mashayidisy Syaithan} [2.6 MB]. Download Jilid 1 [6 MB]. Download
14. Panduan Hukum-hukum Islam {I’lamul Muwaqqiin} [48.5 MB]. Download
15. Noktah-Noktah Hitam Senandung Setan [24.8 MB]. Download
16. Pendakian Menuju Allah {Madarijus Salikin} [26 MB]. Download
17. Tafsir Ibnu Qayyim (Ayat-ayat Pilihan), bag. 1 [44 MB]. Download
18. Tafsir Ibnu Qayyim (Ayat-ayat Pilihan), bag. 2 [41 MB]. Download
19. Ibnul Qayyim al-Jauziyyah – Tamasya Ke Syurga {Hadi al-Arwah Ila Bilad al-Afrah} [5.7 MB |Download
20.
Tarjamah kitab-kitab aqidah
1. al-Aqidah ath-Thahawiyah, Download
2. Ibnu Abi Hatim – Ushulus Sunnah wa I’tiqad Dien. Download
3. Abu Hasan al-Asy’ari – al-Ibanah ‘an Ushul ad-Diyanah. Download
4. Abu Muhammad al-Barbahary – Syarhus Sunnah. Download
5. Abu Utsman ash-Shabuni – Aqidatus Salaf Ashhabil Hadits. Download
6. Ibnu Taimiyah – Kaidah Ahlu Sunnah wal Jama’ah {Qoidatu Ahlussunnah wal Jama’ah} [3.6 MB |Download
7. Muhammad bin Abdul Wahhab – Kitab at-Tauhid [492 KB |Download
8. Muhammad bin Abdul Wahhab – Menyingkap Kebathilan Penentang Tauhid {Kasyfusy Syubuhat} [3.6 MB | Download
9. Muhammad bin Abdul Wahhab – Tiga Landasan Utama {Ushul Tsalasa} [2.2 MB |Download
10. Muhammad bin Ismail ash-Shan’ani – Perbedaan Ulama Salaf & Khalaf Tentang Keabadian Neraka {Raf’ul Astar li Ibthali al-Qailin bi Fana’ an-Nar} [10.4 MB |Download
11. Abdurrahman bin Hasan – Ringkasan Minhajus Sunnah {Mulakhkhas Minhajus Sunnah} [12.3 MB |Download
12. Muhammad bin Shalih al-Utsaimin – Qadha dan Qadar {al-Qadha’ wa al-Qadar} [1.3 MB |Download
13. Sa’id bin Ali bin Wahf al-Qahthani – Syarah Aqidah al-Wasithiyah [68 KB |Download
14. Salman bin Fahd al-Audah – Shifatul Ghuraba, al-Firqatun Najiyah, wa ath-Thaifah al-Manshurah [568 KB | Download
15. Shalih bin Fauzan al-Fauzan – Syarh al-Qawa’id al-Arba’ [2.5 MB |Download
16. Sulaiman bin Nashir bin Abdullah al-Ulwan – Penjelasan 10 Pembatal Keislaman {at-Tibyan Syarhu Nawaqidhil Islam} [4 MB |Download
17. Walid bin Muhammad Nubaih – Syarah Ushulus Sunnah [3.3 MB |Download
Terjemahan kitab-kitab tafsir dan syrkh hadist Tafsir
1. Tafsir Ibnu Katsir Juz I Download
2. Tafsir Ibnu Katsir Juz II. Download
3. Tafsir Ibnu Katsir Juz III . Download
4. Tafsir Ibnu Katsir Juz IV. Download
5. Tafsir Ibnu Katsir Juz V. Download
6. Tafsir Ibnu Katsir Juz VI. Download
7. Tafsir Ibnu Katsir Juz VII. Download
8. Tafsir Ibnu Katsir Juz VIII. Download
9. Tafsir Ibnu Katsir Juz 30. Download
10. Jalaluddin al-Mahalli & Jalaluddin as-Suyuthi – Tafsir Jalalain. Download
11. Tibyaan fiiAadaabi HamalatilQuran. Download
12. FiZilalil Quran-Ayat Pilihan. Download
13. Tafsir alFatihah_alBaqarah_juzAma--SyaikhUtsaimin. Download
14. Abdul Muhsin AlQasim Cara Praktis Menghafal Quran. Download
15. Jalaluddin as-Suyuthi – Asbabun Nuzul, Sebab-sebab Turunnya Ayat-ayat al-Quran {Lubaabun Nuquul fii Asbaabin Nuzuul} baca
16. Sayyid Quthb – Fi Zhilalil Qur’an [download], Jilid 1 [baca], Jilid 2 [baca], Jilid 5 [baca], Jilid 6 [baca], Jilid 7 [baca], Jilid 8 [baca], Jilid 10 [baca], Jilid 11 [baca], Jilid 12 [baca], Jilid 24 [baca],

Agenda Praktis Bagi Pencari Ilmu Tingkat Pemula



NO WAKTU KEGIATAN
1. Setelah shalat Shubuh hingga terbit matahari Menghafal (cukup dengan menghafal lima ayat Al-Quran, satu hadits Nabi saw, dan satu penggal matan)
2. Dari terbit matahari hingga shalat Zhuhur Belajar formal (bagi yang sekolah atau kuliah), bekerja di kantor atau mencari nafkah dan berdagang
3. Setelah shalat Zhuhur Menelaah buku-buku sejarah dan sastra, makan serta tidur siang
4. Setelah shalat Ashar Menelaah kitab-kitab induk yang telah kami sebutkan di atas
5. Setelah shalat Maghrib hingga Isya’ Mengulang kembali (muraja’ah) hafalan; baik Al-Quran, hadits, maupun matan
6. Setelah shalat Isya’ Membaca brosur-brosur keislaman, majalah-majalah yang berguna, serta buku-buku wawasan, lalu makan malam dan tidur
7. Hari Kamis Berkunjung dan rekreasi
8. Hari Jumat Tadabbur Al-Quran, dzikir, berdoa, mengerjakan amalan-amalan nafilah, banyak membaca shalawat kepada Nabi saw, introspeksi diri (muhasabah) dan merenung (ta’ammul)

Jadwal Harian untuk Penuntut Ilmu


          


http://problemamuslim.files.wordpress.com/2009/03/ilmu2.jpg?w=385&h=308
Sesungguhnya penolong yang paling besar setelah petunjuk Allah Subhanahu wa Ta’ala, agar dapat tekun dan kontinyu melakukan kesungguhan berbuat baik adalah membuat program dan jadwal aktivitas kehidupan. Kita adalah umat yang aktif bekerja tidak mengenal kemalasan, bekerja dengan penuh disiplin tanpa sikap asal-asalan, bekerja berdasarkan perencanaan yang matang dan teliti, tidak ada tempat untuk melakukan sesuatu yang sia-sia di dalam kehidupan ini.
Kita dapatkan shalat lima waktu benar-benar terinci waktu dan aturannya, setiap shalat memiliki waktu yang telah ditetapkan hingga seandainya shalat dilakukan sebelum waktunya maka shalat itu batal, seandainya dilakukan setelah habis waktunya tanpa udzur maka batal pula, dan begitu pula halnya dengan ibadah-ibadah lainnya. Di antara hal yang dapat membantu seorang muslim untuk bekerja adalah membuat jadwal harian untuk mengatur hidupnya, kecuali jika ada suatu kondisi darurat dan mendadak yang harus menyalahi jadwal yang telah ditetapkan, maka saat itu Allah tidak akan memberatkan seseorang kecuali sebatas kemampuannya. Jadwal program harian yang saya buat ini adalah program usulan, yang boleh jadi cocok bagi orang-orang tertentu dan tidak sesuai (tidak pas) bagi orang lain. Sebab jadwal harian yang saya tawarkan ini hanyalah merupakan pemikiran yang bersumber dari pengalaman, memohon semoga Allah menjadikan program kerja ini bermanfaat.
Alangkah baiknya jika seorang muslim mengatur waktunya serta jadwal hariannya berdasarkan shalat lima waktu.
Setelah Shalat Shubuh:
Setelah seorang muslim melaksanakan shalat Shubuh berjamaah maka hendaknya ia mengingat bahwa kunci-kunci keberkahan dan rizki adalah pada saat ini (di pagi hari), maka berdoa kepada Allah agar memberinya keberkahan pada waktu dan umurnya, dan berusaha sedapat mungkin untuk tetap duduk di masjid hingga matahari terbit, dan waktu ini ia gunakan untuk melakukan beberapa hal di bawah ini, yaitu:
  1. Membaca dzikir pagi hari (adzkarus shabah)
  2. Menghafal satu halaman dari Al-Quran, jika tidak bisa hendaknya menghafal lima ayat saja setiap hari; sesuatu yang sedikit tetapi berlanjut adalah lebih baik daripada banyak dan terputus-putus.
  3. Menghafal dua hadits dari hadits-hadits Al-Arba’in An-Nawawiyah atau hadits-hadits yang ada dalam kitab Bulughul Maram atau kitab ‘Umdatul Ahkam, lalu shalat dua rakaat (setelah matahari terbit) kemudian pergi ke tempat kerja atau sekolah.
Setelah Shalat Zhuhur:
Makan siang, lalu tidur siang (istirahat) khususnya bagi para pekerja karena hal itu akan membantu dalam memperbaharui semangat kerja dan daya serap, dan selain hari libur maka hendaknya ia menyibukkan dirinya untuk membaca buku-buku ringan yang tidak membutuhkan fikiran seperti buku sejarah dan buku biografi tokoh.
Setelah Shalat Ashar:
Maka hendaknya ia melaksanakan beberapa hal di bawah ini, yaitu:
  1. Membaca dzikir sore hari dan inilah waktu yang disyariatkan, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
Dan bertasbihlah sambil memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam(nya).” (Qaaf: 39)
  1. Membaca keterangan dua hadits yang telah ia hafal pada pagi hari, jika yang dihafalnya adalah hadits Al-Arba’in An-Nawawiyah maka buku yang dibaca adalah Syarhu Ibnu Daqiq atau Jami’ul Ulum wal Hikam karya Ibnu Rajab, dan jika yang dibacanya adalah hadits-hadits dalam kitab ‘Umdatul Ahkam maka syarah yang dibacanya adalah Taysirul Ahkam karya Al-Bassam, dan jika memiliki kemauan tinggi lagi, maka yang dibaca adalah Fathul Bari dan Syarah Muslim karya Imam An-Nawawi, karena semua hadits-hadits yang ada di dalam kitab ‘Umdatul Ahkam tersebut semuanya muttafaq ‘alaih. Dan jika hadits-hadits yang di hafal adalah dari kitab Bulughul Maram, maka syarah yang dibaca adalah kitab Subulus Salam karya Al-Shan’ani atau kitab Tawdhihul Ahkam karya Al-Bassam. Bacaan yang saya maksud adalah membaca syarah (keterangan) dua hadits yang telah dihafal di pagi harinya saja, karena hal itu tidak membutuhkan waktu lama.
  2. Masih ada sisa waktu untuk membaca buku-buku fiqih dan hadits, maka untuk orang yang sudah masuk pada tingkat lanjutan maka buku-buku yang dibaca adalah Al-Mughni karya Ibnu Al-Qudamah, Al-Muhalli karya Ibnu Hazam, At-Tamhid karya Ibnu Abdul Bar dan Al-Majmu’ karya An-Nawawi; di dalam kitab-kitab tersebut banyak terdapat masalah-masalah fiqih yang sangat menarik.
Sedangkan bagi para pemula maka disamping menghafal dan membaca buku fiqih, alangkah baiknya jika ia membaca kepada seorang syaikh agar menguasai seluruh isinya. Sebagai contoh kitab Fiqih ‘Umdah dalam fiqih madzhab Hambali, lalu beralih kepada kitab Zadul Mustaqni’, sedangkan kitab-kitab hadits sudah disebutkan di atas. Dan di dalam bidang akidah dimulai dari kitab Al-Ushul Ats-Tsalatsah karya Muhammad bin Abdul Wahhab, lalu berpindah kepada kitab Al-Masa’il Al-Arba’ah, setelah itu kitab Fathul Majid, kemudian Al-‘Aqidah Al-Wasithiyah. Penjelasan monumentalnya adalah syarah (penjelasan) oleh Syaikh Muhammad Khalil Harras Rahimahullah dan syarah oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin. Seusai anda melakukan program pemula lalu beralih kepada program berikutnya, dan demikian seterusnya. Dan jangan sekali-kali anda tergesa-gesa dalam mencapai hasil, dan dengan tidak terasa masa berlalu maka anda akan semakin mendapat hasil yang banyak.
Setelah Shalat Maghrib:
Mengulang kembali hafalan-hafalan yang telah engkau hafal di pagi hari, sebab waktu ini adalah waktu yang tepat untuk mengulang hafalan dan pelajaran.
Setelah Shalat Isya’:
Jika engkau tidak memiliki kegiatan lain yang bermanfaat maka hendaknya anda berkumpul bersama keluarga anda di rumah sambil membaca buku-buku ringan tentang Raqa’iq (Surga dan Neraka, tazkiyatun nafsi) kemudian tidur dan hindari tidur larut malam (begadang) karena sesungguhnya hal itu adalah musuh bagimu kecuali dalam melakukan ketaatan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Beberapa Kesalahan yang Sering Dilakukan Oleh Sebagian Para Penuntut Ilmu dalam Menghafal:
  1. Tidak tahu cara menghafal.
  2. Anggapan bahwa menghafal bagi sebagian penuntut ilmu adalah hal nisbi adalah keliru, sebab seorang penuntut ilmu harus banyak menghafal.
  3. Ada kebiasaan buruk yang beredar adalah anggapan bahwa zaman hafalan itu sudah berakhir (habis), ini adalah pandangan yang salah, sebab hafalan atau menghafal adalah suatu perkara yang masih berlaku selama manusia ada.
  4. Tidak adanya pilihan dan batasan untuk sesuatu yang dihafal.
  5. Tidak ada kesungguhan dalam menghafal.
  6. Bertumpuknya hafalan yang harus ia tanggung.
  7. Tidak mencatat hafalan di dalam buku catatan.
Cara Menghafal Al-Quran:
  1. Mengkhususkan waktu pada setiap hari untuk menghafal, waktu yang paling baik untuk menghafal adalah waktu Shubuh dan waktu Maghrib.
  2. Memiliki Al-Quran yang terdiri dari tiga puluh jilid setiap jilidnya terdiri dari satu juz Al-Quran, selalu dibawa di dalam saku supaya mudah dihafal.
  3. Menghafal dengan menggunakan mushaf yang tulisan dan bentuknya (rasm) sama.
  4. Mengulang-ulang dan menjaga hafalan setiap saat.
  5. Menjaga bacaan yang telah dihafal saat shalat wajib atau saat shalat sunnah.
Cara Menghafal Hadits:
  1. Membiasakan diri untuk membaca buku-buku hadits khususnya sebelum tidur.
  2. Tidak perlu menyibukkan diri menghafal sanad-sanad hadits sebab hal itu akan menyita banyak waktu.
  3. Selalu mengulang-ulang hafalan.
Seakali lagi saya ulangi dan saya tekankan bahwa program kerja ini hanya sekedar pemikiran yang didasari pengalaman, maka pemikiran ini dapat dirubah dengan menambah atau menguranginya atau bahkan mungkin sekali ditolak, sebab pemikiran ini bisa sesuai untuk sekelompok manusia dan tidak sesuai untuk sekelompok manusia yang lain, dan semua bisa membuat jadwal program tersendiri, namun yang menjadi sandaran utama adalah rela mengorbankan kemampuan dan kesungguhan untuk belajar dan menambah pengetahuan, membuang jauh-jauh sikap jenuh dan kejumudan dari kamus kehidupan kita.
* * * **
Disalin ulang oleh: Mas_Abdurrahman

Sebelum Waktu Kita Usai…



Penulis: Ummul Hasan
Muraja’ah: Ust. Abu Salman
Allah Ta’ala berfirman, yang artinya, “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap jiwa menyiapkan bekalnya untuk hari esok (Hari Kiamat). Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala hal yang engkau kerjakan.” (Qs. Al-Hasyr: 18)
Jika ada jual-beli yang paling menguntungkan di dunia, maka itu adalah jual-beli antara orang-orang yang beriman dengan Allah. Dalam perdagangan tersebut, Allah memberi manusia sebuah modal yang sangat mahal dan tak ternilai harganya, yang dengannya manusia menjalani kehidupannya di muka bumi. Di antara mereka ada yang cerdas dalam berdagang sehingga akhirnya memperoleh keuntungan yang luar biasa. Akan tetapi, ternyata ada pula di antara mereka yang tak pandai berdagang sehingga sungguh merugilah perdagangannya. Sungguh kenyataan yang menyedihkan.

Allah telah memberi modal yang sama kepada setiap orang berupa waktu 24 jam dalam sehari, 7 hari dalam seminggu, 30 hari dalam sebulan, dan 12 bulan dalam setahun. Jika setiap orang mempunyai modal yang sama, bagaimana caranya agar kita menjadi pedagang yang memperoleh keuntungan luar biasa di akhir perdagangan ini?? Peliharalah waktu dengan baik. Itu kuncinya!!
Apa Makna “Mengelola Waktu”?
Terlebih dahulu mari kita luruskan persepsi kita mengenai pengelolaan waktu.
Saudariku, menurutmu apa persepsi “pandai mengelola waktu”? Apakah orang yang pandai mengelola waktu adalah orang yang waktunya habis untuk menekuni pelajaran-pelajaran kuliah? Ataukah orang yang sibuk bekerja dan mendapat uang yang banyak? Ataukah orang yang sibuk berorganisasi? Ataukah mereka yang lelah dan letih berpeluh berkeringat semata-mata untuk dunia?
Semoga jawabanmu bukan itu. Jika jawabanmu seperti itu, maka mari kita simak penjelasan berikut ini:
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, “Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam memgang pundakku, lalu bersabda, ‘Jadikanlah engkau di dunia ini seakan-akan sebagai orang asing atau pengembara.’” Lalu Ibnu `Umar radhiyallahu `anhu berkata, “Jika engkau di waktu sore, maka janganlah engkau menunggu pagi, dan jika engkau di waktu pagi, maka jangnlah menunggu sore, dan pergunakanlah waktu sehatmu sebelum engkau sakit dan waktu hidupmu sebelum kamu mati.” (HR. Bukhari).
Seorang ulama yaitu Ibnu Daqiq Al-`Id menjelaskan hadits tersebut dengan sangat indah,
“Kalimat “pergunakanlah waktu sehatmu sebelum engkau sakit” adalah perintah kepada kita untuk memanfaatkan kesehatan kita dan berusaha dengan penuh kesungguhan selama masa itu, karena khawatir bertemu dengan masa sakit yang dapat merintangi usaha untuk beramal. Begitu pula “waktu hidupmu sebelum engkau mati” mengingatkan agar memanfaatkan masa hidup kita, karena barangsiapa mati, amalnya terputus dan angan-angannya lenyap, serta akan muncul penyesalan yang berat karena kelengahannya meninggalkan kebaikan. Hendaklah ia menyadari bahwa ia akan menghadapi masa yang panjang di alam kubur, sedangkan ia tidak dapat beramal dan tidak mungkin dapat beribadah kepada Allah lagi di alam kubur. Oleh karena itu, hendaklah ia memanfaatkan seluruh masa hidupnya itu untuk berbuat kebajikan.
Ali bin Abi Thalib berkata, ‘Dunia berjalan meninggalkan (manusia) sedangkan akhirat berjalan menjemput (manusia) dan masing-masing mempunyai penggemar, karena itu jadilah engkau penggemar akhirat dan jangan menjadi penggemar dunia. Sesungguhnya masa ini (hidup di dunia adalah masa beramal bukan masa pembalasan, sedangkan esok (hari akhirat) adalah masa pembalasan bukan masa beramal.’
Seseorang hendaknya mempersedikit angan-angannya karena takut ajalnya akan datang dengan tiba-tiba serta selalu ingat bahwa ajalnya telah dekat. Barang siapa yang mengabaikan ajalnya, maka patutlah dia didatangi ajalnya degan tiba-tiba dan diserang ketika ia dalam keadaan terpedaya dan lengah, karena manusia sering terpedaya oleh angan-angannya akan (kesenangan dunia).”
Wahai saudariku, bagaimana tanggapanmu setelah membaca penuturan Ibnu Daqiq Al-`Id di atas. Semoga kini pandanganmu tentang hidup dan waktu telah berubah. Ya, engkau benar, bahwa modal yang dikaruniakan Allah kepada kita berupa waktu haruslah kita manfaatkan sebesar-besarnya untuk mengejar akhirat.
Meskipun demikian, bukan berarti kita sama sekali tidak mengurusi dunia kita. Akan tetapi, kita mengurusinya sebatas kebutuhan dan jangan sampai seumur hidup kita habis untuk mencari uang. Padahal makan dan minum, tempat tinggal, pakaian, dan kebutuhan hidup telah tercukupi. Jangan pula kita habiskan hidup ini untuk mengejar jabatan, kedudukan, karir dan prestasi duniawi, sedangkan persoalan mendasar dalam agama justru kita sepelekan. Sungguh merupakan pengaturan waktu yang buruk ketika seorang muslim menghabiskan hampir seluruh waktunya dalam sehari untuk dunia sedangkan waktu untuk mengurusi akhiratnya hanya dia sisihkan dari sisa-sisa waktu yang terselip.
Lalu, bagaimana seharusnya cara mengelola waktu yang benar?
Pengelolaan waktu pastinya berbeda setiap orang, namun ada cara pengelolaan waktu secara umum yang insya Allah dapat diterapkan setiap orang.
  1. Siapkanlah buku agenda, catatan, atau yang sejenisnya untuk menyusun jadwal harian. Catatlah jadwal kegiatan harian dan evaluasilah. Sudahkah rencana itu dikerjakan? Jika tidak, mengapa tidak dikerjakan? Apakah karena faktor kemalasan atau faktor lain yang tidak bisa kita hindari?
  2. Bagilah waktumu dalam tiga pembagian besar: pagi (jam 03.00-12.00), siang (jam 12.00-18.00), dan malam (jam 18.00-03.00).
  3. Pagi hari (jam 03.00) dapat kita gunakan untuk shalat tahajjud, menghafal Al-Qur’an, bermunajat kepada Allah, dan mengevaluasi diri. Saat waktu shubuh tiba, kita bisa segera shalat kemudian mandi dan mempersiapkan aktifitas di hari itu. Jam 05.30-06.30 bisa digunakan untuk mempelajari ulang ilmu-ilmu agama. Semoga bisa menjadi bekal menjalani hari. Selanjutnya hingga siang, kita bisa menyelesaikan berbagai urusan.
  4. Pagi hingga siang hari biasanya merupakan waktu yang padat aktifitas, maka pandailah dalam mengelola waktu. Saat berjalan kaki, jangan lupa sembari berdzikir. Jika sedang istirahat atau ada waktu luang sekitar 15 menit, bukalah Al-Qur’an, buku hadits yang ringkas, atau buku agama lainnya. Waktu luang yang singkat tersebut juga bisa kita manfaatkan dengan mendengarkan kaset murottal Al-Qur’an atau rekaman ta`lim. Semoga Allah memberi taufik kepada kita untuk dapat memanfaatkan waktu dengan baik.
  5. Pada waktu sore, sempatkanlah untuk menghadiri majelis ta’lim. Bagaimanapun juga jiwa membutuhkan makanan dan jika jiwa tak memperoleh makanan tentu dia akan sakit merana dan bisa mati tanpa kita duga!6. Pada malam hari, setelah menyelesaikan pekerjaan yang perlu diselesaikan, ulangilah kembali pelajaran ta`lim yang tadi sore diperoleh. Sesungguhnya ilmu dicari untuk diamalkan, bukan hanya untuk menambah tumpukan catatan. Jangan lupa mengevaluasi diri (muhasabah) sebelum tidur. Perbanyaklah istighfar dan dzikir kepada Allah.
Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat. Aamiin.
Marji’:
Syarah Hadits Arba ‘in Imam Nawawi
, oleh Ibnu Daqiq Al-`Id (edisi terjemahan, penerbit: Media Hidayah, 2001)

Agenda Harian

Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan

1. Agenda pada sepertiga malam akhir

a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,

b. Menunaikan shalat witir

c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh

Rasulullah saw bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)


2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh

” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)

وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ

“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.

c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.

Rasulullah saw bersabda:

وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi

Dalam hadits nabi disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ

” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan shalat Dhuha walau hanya dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)

Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)

d. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari

Allah berfirman :

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)

Rasulullah saw bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .

5. Agenda saat shalat Zhuhur

a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki

b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).

6. Agenda saat dan setelah shalat Ashar

a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.

Agenda prioritas:

Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran

b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media

c. Menyibukkan diri dengan doa

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah”

8. Agenda setelah terbenam matahari

a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib

b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)

c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat

d. Membaca dzikir sore

e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)

9. Agenda pada waktu shalat Isya

a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid

b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat

c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim

d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid

e. Dakwah melalui media atau lainnya

f. Melakukan mudzakarah

g. Menghafal Al-Quran

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.


Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam

Jazaakillah

Sedikit revisi dari : http://www.al-ikhwan.net/agenda-harian-ramadhan-menuju-bahagia-di-bulan-ramadhan-2989/

Download e-book Islami 3 Dimensi


Anda mau buku-buku 3 Dimensi seperti gambar dibawah ini?


Keren kan! ada beberapa buku, ada novel, buku best seller Islam, dll.
Silahkan kirim uang anda melalui bank sebesar Rp. 100.000,- saja untuk memesannya....

bercanda....

Silahkan langsung download di link ini... ^_^


1. 100 Pesan Nabi untuk Wanita Salihah (Download)
2. Air Mata Cinta Pembersih Dosa (Download)
3. Aku Menggugat, Maka Aku Kian Beriman (Download)
4. Aku Beriman, Maka Aku Bertanya (Download)
5. Ayat-ayat Cinta (Download)
6. Blessing in Disguise [Bahasa Indonesia] (Download)
7. Catatan Hati Seorang Istri (Download)
8. Hafalan Shalat Delisa (Download)
9. Indah dan Mulia (Download)
10. Moga Bunda Disayang Allah (Download)
11. Perbankan Syariah (Download)
12. Rahasia di Balik Penggalian Al-Aqsha (Download)
13. Rahasia Yang Maha Indah (Download)
14. Satu Tiket ke Surga (Download)
15. Secret of The Secrets [Bahasa Indonesia] (Download)
16. Syariah Marketing (Download)
17. The Da Vinci Code (Download)

Sumber : http://ilma95.net/3d_ebook2.htm

Rabu, 19 September 2012

Download Novel Gratis

Apakah anda penyuka Novel? hemm.. tentunya ini sangat ditunggu-tunggu bagi saya termasuk anda penyuka novel. silahkan klik saja di sini. banyak Novel bermacam-macam genre dan penulisnya banyak ditemukan dini. Happy Reading Guys... ^_^

Lirik Lagu Ariel, Uki, Lukman, Reza, David Feat Momo Geisha - Cobalah Mengerti



Hoo....Hoo...

Aku tak kan Pernah berhenti
Akan terus memahami
Masih Terus Berfikir
Bila harus memaksa
Atau berdarah untukmu
Apapun itu asal.......kan
Mencoba menerimaku

Dan kamu hanya Perlu terima
Dan tak harus memahami
Dan tak harus berfikir
Hanya perlu mengerti
Aku bernafas untukmu
Jadi tetaplah di sini
Dan mulai menerimaku

Cobalah mengerti
Semua ini mencari arti
Selamanya takkan berhenti
Inginkan rasakan
Rindu ini menjadi satu
Biar waktu yang memisahkan

Dan kamu hanya Perlu terima
Dan tak harus memahami
Dan tak harus berfikir
Hanya perlu mengerti
Aku bernafas untukmu
Jadi tetaplah di sini
Dan mulai menerimaku

Cobalah mengerti
Semua ini mencari arti
Selamanya takkan berhenti
Inginkan rasakan
Rindu ini menjadi satu
Biar waktu yang memisahkan

Senin, 17 September 2012

Ragu





Secercah harapan yang kutunggu
Pupus sudah dalam hentakkan waktu
Haruskah aku meninggalkan rindu
Dan tinggal bersama sendu?

Saat keyakinan goyah karena badai keraguan
Tujuan terhempas sebuah seruan
Seperti budak yang kehilangan Tuan

Pagi




Sang surya menampakkan sinarnya

Kala percikan embun menyentuh daun

Cahaya menyerap kegelapan

Kehangatan mengusir kedinginan


Kesepian mulai sirna tergantikan suara

Bulan menghilang dikilaunya mentari


Meski terang dan gelap silih berganti

Takkan lelah hati ini menanti

Menunggu terbitnya sang mentari pagi abadi

Kamis, 13 September 2012

I don't know


Aku tak mengerti
Bagaimana bintang bersama bulan dalam malam
Bagaimana matahari dan awan bertemu tiap pagi
Bukankah matahari sama dengan bintang
Tapi kenapa tak muncul pada malam

Kuasanya yang tak bisa kita rubah
Mungkinkah ini bagian dari sebuah kisah
Dimana semua cerita sudah tertoreh
Dan kita hanya tinggal melangkah